CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 30 Juni 2014

KHAYAL DAN NYATA

Jika kau merasa khayalan akan menjadi kenyataan
Maka temukanlah khayalan itu pada berkas rerumputan
Rapuh karena terbakar
Hitam berabu sangat tebal

Namun, jika kau merasa khayalan itu akan jadi kenyataan
Kau dapat pula terima setangkai mawar penuh pesona
Kebanggan, harga diri, dan keelokannya terpancar pada setiap kelopak merahnya
Sebuah tanda dari seluruh asa yang telah dikerahkannya
Hingga mencapai angan yang dulu diimpikannya

Khayalan adalah suatu fantastis belaka
Kau bisa seruapakan dengan roman, fiksi, yang menyayat hati
Kau bisa pula samakan dengan kuda terbang, cerita peri, atau 1001 malam
Jalan khayalan adalah hak mu dan kepunyaanmu itu kau sendiri yang tentukan
Kau bisa reka alur indah dengan mudah
Atau kau mencoba beralur buruk dengan segala spekulasi terpuruk

Kenyataan adalah kejadian pasti, tak mungkin terubah dan diubah
Khayalan tak jarang berubah jadi kenyataan
Baik atau buruk semua kemungkinan khayalan akan terjadi
Maka khayalkan sesuatu yang mungkin, renungkanlah setiap waktu
Tak jarang itu akan jadi tombak bagi dirimu
Untuk mengubahanya menjadi suatu kenyataan

Minggu, 29 Juni 2014

IN THE LAST OF JUNE 2014

        Tanggal 29 Juni adalah hari pertama puasa bagi sebagian besar umat islam di dunia. Namun, sayang ketika moment puasa di hari awal ini tiba saya belum boleh merasakan puasa. Pasalnya tamu yang datang tak diundang dan pulang tak diantar pada tubuh ini sedang mampir. Ya, otomatis sebagai wanita dalam masa pubertas akan diharamkan untuk berpuasa. Well, meski demikian saya tetap menikmati  suasana ramadhan yang akhirnya tiba pada penghujung bulan Juni ini. Meski sedikit kurang nge-feel karena belum ikut berpuasa, namun saya tetap merasakan kehangatan yang terpancar pada bulan ramdahan ini. Saya berharap ”tamu”ku ini segera pergi dan aku bisa segera ikut berpuasa.
      Tetapi di sisi lain, saya merasakan ada hal-hal yang sedikit berbeda pada ramadhan tahun ini. Perbedaan pertama adalah pada bulan ramadhan tahun ini akan diselenggarakan Pemilu Capres dan Cawapes, yang sepengetahuan saya pemilihan ini baru pertama kali diselenggaakan pada bulan ramadhan. Selain itu berkaitan dengan kalender, di bulan ramdhan tahun ini juga sudah masuk tahun ajaran baru pada minggu ketiga ramadhan. Padahal kita tahu, liburan lebaran yang diberikan Dinas Pendidikan pada umumnya adalah satu minggu sebelum lebaran. Tetapi, jika kita lihat rentang waktunya, saya rasa siswa-siswa hanya masuk sekitar satu minggu pada awal tahun pelajaran 2014/2015 ini. Menurut saya, waktu yang demikian memang belum efektif untuk melakukan KBM, serta terkesan grusa-grusu. Saya berharap pihak sekolah, siswa, dan orang tua bisa saling bekerjasama agar pemanfaatan waktu tersebut benar-benar dapat digunakan dengan bijak, teruatan untuk para peserta didik baru agar bisa tetap bisa melaksanakan MOPDB dengan baik dan dapat menyesuaikan keadaan.
       Demikian, sekilas wacana dari saya mengenai permulaan Ramadhan di akhir bulan Juni 2014. Semoga segala agenda yang sudah kita rencanakan untuk mengisi Ramadhan tahun ini dapat berjalan lancar, tanpa halangan, serta diberkahi oleh Allah SWT. Saya juga berpesan agar kita semua dapat memanfaatkan waktu Ramadhan ini dengan sebaik mungkin agar kita tidak merasa sia-sia di bulan yang penuh rahmat ini, sekaligus agar diri kita dapat terus memperbaiki dan meningkatkan seglaa amalan baik sebagai bekal di akhirat nanti. 

Sabtu, 28 Juni 2014

SATE KLATHAK PAK PONG PLERET, BANTUL

Hari ini tanggal 28 Juni 2014 adalah hari terakhir sebelum puasa 1435 H. Di jalanan aku banyak melihat restoran, rumah makan, dan tempat nongkrong (cafĂ©) penuh dengan para keluarga maupun anak muda yang menghabiskan waktu terakhir makan siang bersama sebelum berpuasa. Bagiku ini namanya memuaskan makan sebelum puas. Dalam hati saya berucap, “Ini orang kayaknya pada puas-puasin makan semua, kali ya?, habisnya semua tempat makan dari kelas menengah dan mewah semuanya penuh”. Mengikuti arus, akhirnya aku dan keluarga juga memutuskan untuk memuaskan waktu makan siang bersama di salah satu tempat makan yang tak asing lagi, yakni Sate Klathak Pak Pong Pleret Bantul.

Siang ini adalah pengalaman pertamaku untuk mencicipi sate yang sudah banyak dibicarakan orang tersebut. Kami menuju lokasi sekitar pukul 13.30 dan tiba sekitar pukul 15.00. Sate Klathak Pak Pong terletak di Jalan Imogiri Timur km 10 tepatnya di  dusun  Brajan, Wonokromo, Pleret, Bantul. Lokasinya memang cukup strategis di pinggir jalan raya, dan itu juga sejalan dengan banyaknya mobil dengan berbagai plat memenuhi parkiran yang disediakan. Sampai di lokasi, terlihat 2 bangunan rumah makan Sate Klathak Pak Pon yang saling bersebrangan, dan keduanya sama-sama dipenuhi pelanggan.

Melihat larisnya rumah makan Sate Klathak ini, aku teringat dengan cerita guru kewirausahaanku. Sebenarnya, terkenalnya sate ini berasal dari salah seorang sopir yang bekerja di perusahaan besar di tengah kota. Ketika mengajak tamu perusahaan berkeliling Jogja, sang tamu bertanya tentang makanan khas Jogja yang enak. Sang sopir dengan percaya diri menawarkan untuk mencicipi sate Klathak di daerah imogiri tersebut yang juga merupakan daerah asalnya. Walhasil, setelah bertandang ke sate Klathak dan puas dengan cita rasa yang disuguhkan tak berapa lama banyak karyawan dan teman-teman kantor perusahaan tersebut yang ikut mencicipi sate Klathak. Hingga sekarang tdiak haya dari kalangan kantoran yang memburu sate tersebut tapi banyak pula kalanagan mahasiswa, pelajar, dan wisatawan luar kota yang sengaja berkunjung ke jalan Imogiri timur untuk menyantap sate ini.

Jumat, 27 Juni 2014

JERIT MALAM - Part 2

      Mata sudah tertutup sekitar 15 menit. Belum ada tanda-tanda untuk terbuka, juga belum ada tanda-tanda untuk melanjutkan perjalanan. Kami hanya bisa mengisi waktu malam yang semakin larut itu dengan mengobrol dan beristirahat. Aku sempat tertidur, karena kurasa badan sudah tak tahan menopang kelelahan dan rasa kantuk. Kaki semakin pegal, berkali-kali kuluruskan kakiku ini, lalu kulipat kembali.
      Setelah beradaptasi dengan keadaan sekitar dan suara teman-teman yang tak jelas. Akhirnya aku sudah bisa mengenali orang-orang di sekitarku. Di samping kananku ada Yovita pimpinan Sangga Wardah Hafidz. Sementara di sebelah kiriku ada Safira, pimpinan sangga R.A Kartini. Kami saling berpegang tangan, tanda bahwa kami saling berdekatan. Shafira sempat bercerita padaku bahwa salah satu anggota sangganya hilang dari barisan. Aku terkaget dan semakin takut dengan keadaan ini. Serta merta, setelah Safira menceritakan hal itu padaku, aku segera meneliti anggota sanggaku. Syukurlah, anggota sanggaku masih lengkap berjumlah 7 orang.
     Namun, teka-teki hilangnya Aurel (anggota sangganya yang hilang) masih saja berada di benak ini. Safira mengatakan bahwa  ketika sangganya diperintahkan untuk duduk pada pos empat, Shafira masih mendengar suara Aurel. Namun, beberapa menit kemudian ketika Safira mengajak anggotanya untuk mengobrol bersama, dia tidak mendapati suara Aurel lagi. Safira juga tidak mendengar tanda-tanda kepergian Aurel seperti suara langkah kaki, ada orang yang mengikuti, dan sebagainya. Safira sangat khawatir dengan Aurel. Dirinya takut Aurel akan dibawa kemana karena terpisah dari sangganya. Selain itu, Safira juga takut jika dihukum karena tidak dapat menjaga anggota sangganya.
     Kubantu Safira, dengan berteriak kecil memanggil Aurel. Namun, tidak ada jawaban. Entah karena Aurel tak mendengar, Aurel tak ada di tempat, atau karena Aurel memang diperintahkan untuk tidak boleh menjawab. Beberapa kali aku memanggil Aurel dalam tempo waktu yang berbeda. Tetapi sama saja, belum ada jawaban Aurel kudengar. Rupanya teriakanku dan candaan teman-teman yang lain sudah terlalu berisik. Sehingga akhhirnya kami ditegur oleh Kakak Pembina.
   Teguran dari kakak Pembina menandai kelanjutan acara jerit malam ini. Kami diperintahkan untuk kembali berdiri dan berbaris. Namun, dengan posisi mata masih tertutup slayer. Kemudian, kakak Pembina menggabungkan 2 sangga menjadi satu barisan. Sanggaku bergabung dengan sangga Shafira. Aku menyambung barisan dengan memegang pundak anggota sangga Safira yang paling belakang. Setelah semua anggota bersiap saling berpegang erat pundak teman di depannya, perjalanan pun berlanjut.

Kamis, 26 Juni 2014

JERIT MALAM - Part 1

      Pengalaman berkesan waktu kemah kemaren, yaitu waktu kegiatan jerit malam. Acara jerit malam dimulai pukul 20.00 WIB, belum terlalu malam bagi kami semua satu sangga. Kebetulan karena barisan kami termasuk barisan depan, sehingga kami diberangkatkan dahulu oleh kakak-kakak DA (Dewan Ambalan). Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan di belakang bumi perkemahan. Pada menit-menit awal keberangkatan kami masih sempat disapa kakak-kakak DA yang meberikan kami say good bye, see you, dan be careful. Kemudian ada juga dari pihak guru dan kameramen yang melepas kepergian kami.
      Kami mulai sedikit panik, ketika jalanan yang kami lewati mulai menanjak. Suasana mulai gelap dan cahaya dari bumi perkemahan mulai tak terlihat. Kami sudah di tengah hutan. Mati kami kosong dan tabu. Hanya 3 senter yang kami boleh kami nyalakan ketika jerit malam ini. Kami terus konestrasi dengan medan yang kami lewati, serta teliti mencari petunjuk arah. Sebelumnya kakak DA, telah mberiathukan bahwa penunjuk arah uatama ada 3. Yaitu segitiga merah berarti belok kanan, segitiga kuning berari lurus, dan segitiga biru berarti belok kiri. Sekitar 70 meter awal kami menyusuri hutan, belum ada tanda-tanda yang kami dapat. Suara Qs. Al Fatihah, Qs. An-Naas, dan Qs. Al Falaq terus kami dengungkan untuk keselamatan diri kami dan memperkuat keberanian kami saat itu.
       Tanda awal yang kami temukan adalah segitiga merah di persilangn jalan simpang lima. Persilangan jalan itu cukup aneh karena ada 3 lajur atau 3 jalan ada di sebelah utara dengan sudut serong yang saling berimpitan. Ketika menemukan tanda segitga merah tersebut, pada awalnya aku sudah mengarah ke simpang ketiga yang merupakan jalur ketiga dari 3 lajur yang saling berdekatan tersebut. Menurutku jalur tersebut sudah terhitung belok kanan, karena dari pohon yang ditempel tanda segitiga merah ada di pertengahan antara 3 lajur yang berdekatan tersebut. Tapi, beberapa teman menganggap bahwa belokan ke arah kanan ada pada beberapa meter dari pohon yang memang sudutnya lebih terlihat membelok.
       Suasana mulai memanas, kebingungan,  dan khawatir mulai memuncak. Aku sebagai pimpinan sangga tidak langsung memaksa kehendak dan secara aklamasi memutuskan untuk belok ke lajur pilihaku itu. Aku menyarankan untuk mundur pada posisi awal dimana terdapat belokan kanan yang sedari tadi dianggap teman-teman sebagai belokan kanan yang tepat. Kembali ke posisi awal itu, semakin mencakam bagi kami. Cahaya-cahaya silau entah dari sumber apa, kilatan, dan suara aneh mulai menjadi-jadi. Hingga akhirnya kami memutuskan bersma untuk berbelok pada yang sudah kusarankan tadi. Kami semakin yakin dengan jalan yang kami pilih ketika dari sayup-sayup kami mendengar suara kakak DA yang sudah tak asing di telinga kami. Mereka menunggu kedatangan kami di pos 1.  
      Perjalanan mulai terasa lebih menantang, ketika kami mulai memasuki pos kedua. Jalanan menikung mulai banyak kami lalui, bahkan ada juga jalan yang sengat sempit bagi kami sehingga langkah kami benar-benar terhambat. Dalam perjalanan menuju pos 2, nyali kami sebenarnya belum kuat. Meski kami, juga sempat melewati beberapa rumah warga, tetapi kami juga lebih banyak mendengar embikan kambing, lolongan anjing, dan hawa dingin menyeramkan. Sehingga tanda-tanda aman yang kami lihat rupanya masih kalah dengan suasana yang kami rasa saat itu. Dingin, gelap, cahaya silau, semak-semak yang bergerak, dan suara-suara aneh yang entah darimana asalnya.

Rabu, 25 Juni 2014

NIKMATNYA MAKAN SAAT KEMAH

Pada tangal 23-25 Juni 2014 aku mengikuti kegiatan Kemah Akhir Tahun yang diselenggarakan sekolahku yakni SMA Negeri 1 Pakem. Kemah dilaksanakan di bumi perkemahan  Lembah Merapi, Turi, Sleman. Selama kemah sanggaku selalu mengusahakan untuk memasak makanan sendiri. Bagi kami, memasak makanan sendiri untuk setiap anggota sangga akan lebih menghemat dan mengenyangkan. Pasalnya, apabila kita hanya mengandalkan mie instan atau roti saja sebagai pengganjal perut, belum tentu akan cukup menegembalikan energi kita yang terkuras mengikuti kegiatan kemah. Oleh sebab itu, sanggaku memutuskan dan telah menyepakati untuk memasak bersama, terutama tetap memasak nasi sebagai makanan pokok. Sanggaku juga telah membuat menu masakan yang akan kami masak selama kemah.

Masakan kami yang paling berkesan adalah bakso dengan mie kuning dan bihun. Bakso yang kami buat serupa dengan bakso yang biasa dijual di kaki lima atau gerobak. Masakan tersebut kami buat bersama hingga saling mencicipi makanan, sebelum dihidangkan. Alhamdulillah, bakso yang kami buat tersebut laris manis, terbukti setiap anggota sangga makan dengan porsi banyak dan ada pula yang menambah makan. Aku sendiri sebagai anggota sangga yang ikut memasak dan membawa bahan makanan bakso merasa senang dan puas. Teman-teman menyukai bakso yang kubawa sehingga aku merasa tidak sia-sia membawa bahan makanan tersebut.

Aku yang pada awalnya tidak terlalu suka memakan bakso dengan nasi seperti yang dilakukan teman-teman, menjadi suka dan “feel yummy with this food”. Aku sendiri tidak terlalu tahu penyebabnya. Mungkin ini disebabkan karena kelaparan yang terlanjur kurasakan dan menu makanan hanya itu. Penyebab lain dikarenakan aku memakan masakan bakso tersebut bersama-sama dengan teman-teman. Namun, yang pasti aku merasakan suasana hangat ketika makan bersama dengan teman-teman yang sama-sama menyukai masakan bakso tersebut.

Selasa, 24 Juni 2014

Makna Lirik Lagu River JKT 48 Part-2

 Teman-teman lanjut lagi ya kita telisik makna lirik lagu River JKT 48 

Tepat di depan matamu
Ada sungai mengalir
Luas, sebuah sungai yang besar
Walaupun gelap dan dalam
Walaupun arusnya deras
Tidak perlu ketakutan
Walaupun kau terpisah
Ya, tepian pasti ada
Lebih percayalah pada dirimu

Bait ke empat sudah masuk masuk pada reff awal. Nada sudah terlihat lebih santai. Pada bait ini pula lebih banyak makna khas ala Jepang yang menyimpan maksud-maksud tersirat. Contohnya //Luas, sebuah sungai yang besar// menunggambarkan bahwa suatu penghambat atau rintangan yang besar. Namun, pada kalimat //Walaupun gelap dan dalam//Walaupun arusnya deras// digambarkan bahwa sebuah keinginan yang mana keinginan itu terlihat sangat jauh dari kemampuan. Gelap dan dalam menunjukkan suatu keinginan yang susah dan sangat tidak mungkin dicapai. Sedangkan //arusnya deras// bisa menungkapkan bahwa suatu keinginan atau cita-cita itu sudah terlalu banyak hambatannya, terlalu banyak saingannya.

Selanjutnya kalimat, //Tidak perlu ketakutan//walaupun kau terpisah//ya, tepian pasti ada//lebih percayalah pada dirimu// menunjukkan bahwa meski keinginan atau cita-cita banyak menuai hambatan, saingan, dan terasa sangat mustahil dicapai. Kita tidak perlu takut dan pesimis untuk menjalaninya. Walaupun dalam perjuangan kita meraih cita-cita atau imipan harus berpisah dengan segala sesuatu yang dulu bersama kita. Misalnya untuk kuliah di luar kota, kita berpisah dengan orang tua. Namun, kita masih tetap memiliki sandaran, kita masih memiliki penolong yang lain, pelepas rasa penat dan jenuh yang lain. Kita masih memiliki teman, kita pun bisa meminta saran dari sahabat atau menelepon orang tua kita di rumah. Terlebih penting lagi, Tuhan tentu terus bersama kita, maka yang kita perlukan adalah percaya pada diri sendiri bahwa meski ada hambatan-hambatan demikian kita masih memiliki potensi untuk berhasil meraih sebuah harapan.

Senin, 23 Juni 2014

Makna Lirik Lagu River JKT 48 Part-1

Halo teman-teman kali ini aku mau nge-post lagi nih tentang makna lirik lagu JKT 48. Kalau beberapa bulan dulu pernah vakum, nah sekarang aku kasih deh buat kalian, makna lirik lagu  River JKT 48. Lagu ini berkesan banget menurutku. Soalnya bagiku, lagu ini kayak infus di waktu aku lagi nggak semangat/down. Pokoknya kalau perasaanku lagi nggak enak gitu, aku bisa puter lagu ini 5 kali lebih dalam sehari. Itu bisa lebih buat ringan pikiranku, dan buat recharge semangatku lagi, kalau mimpi-mimpi kita itu masih bisa diraih.
Berikut ulasannya, selamat membaca dan menikmati isinya!

Majulah ke depan! (Got it!)
Janganlah berhenti! (Got it!)
Tujuan tempat matahari terbit
Ayo langkah di jalan harapan
Penghalang adalah River! River! River!
Dan yang membentang River!
Takdirnya River! River! River!
Akan diuji River!

Pada bait pertama ini, tempo sudah terasa cepat, hawa energik pada lagu sudah mulai terasa. Dari awalan intro, sudah menunjukkan bahwa lagu ini adalah lagu semangat. Tapi, mungkin belum bisa berpikir semangat apa yang akan digambarkan. Di lihat dari kalimat //Tujuan tempat matahari terbit//Ayo langkah di jalan harapan//, mengisyaraktkan bahwa kita harus maju ke depan, melangkah ke sebuah tempat yang diidamkan. Dalam hal ini kelompok JKT 48 menggambarkan dengan matahari terbit sebagai penunjuk negeri matahari terbit atau Jepang yang menjadi  tujuan mereka untuk bisa lolos menjadi anggota resmi JKT 48. Namun, Untuk penafsiran pendengar, matahari terbit itu bisa diibaratkan pada suatu tempat/waktu/peristiwa yang kita cita-citakan. //Ayo langkah di jalan harapan// menunjukkan bahwa dalam mencapai tempat yang kita inginkan itu kita perlu melangkah pada jalur yang benar, pada jalan harapan yang akan menunutun kita menuju tempat yang kita impikan tersebut.

Kemudian, pada kalimat// penghalang adalah River!River!River!// mengungkapkan bahwa yang kita ketahui river yakni sungai merupakan sebuah pembatas antara tempat satu dengat tempat lainnya. Maka itulah yang disebut penghalang kita dalam menapaki sebuah impian. Dalam menjalani suatu proses menuju kesuksesan pasti kita menemukan suatu penghambat. Maka pada lagu ini  penghambat itu digambarkan dengan sungai. Sungai yang membentang, memisahkan antara satu tempat atau satu proses dengan proses selanjutnya. Kemudian pada setiap river (penghambat) itulah menjadi ujian bagi kita, adanya penghambat (river) adalah seuatu kehendak Tuhan yang terjadi pada kita. Semua itu akan menguji diri kita seberapa kuat dan keraskah usaha kita utnuk meraih mimpi-mimpi.

Minggu, 22 Juni 2014

HARI SIBUK

Hari ini total sibuk banget, banyak planinng, banyak acara, banyak pikiran. Hari ini adalah H-1 aku kemah. Biasa kalau kemah, banyak bawaan, banyak persiapan, banyak macem-macemnya lah. Meskipun sudah ada beberapa barang yang persiapkan sebelumnya, tetap saja checking sana-sini itu penitng. Selain persiapan kemah, hari ini ada saudara-saudaraku dari Kudus yang berlibur ke Jogja. Aku sendiri udah kangen banget sama mereka. Tapi, kalau dilihat jadwalku yang sudah penuh dengan acara packing persiapan kemah, Aku harus berkorban dan memilih.sesuai kepentinganku. Sebenarnya, aku juga tidak merasa enak, di tengah mereka tiba di rumahku aku lagi sibuk sendiri jemur pakaian biar bisa dipakai untuk kemah. Namun, bagaimana lagi aku tetap harus melakukan itu biar kemah besok, bisa berjalan dengan lancar. Disamping ada saudara, hari ini aku diajak jenguk tetangga. jam 10 pagi. Ya, mau bagaimana lagi aku akhirnya tetep gak bisa jenguk soalnya sekitar jam sepuluhan itu, aku masih prepare kemah, selain aku juga pengen nikmati hari minggu dulu (hehehe), nonton acara kesukaan (Travelezza), dan tidak berapa lama kemudian saudara-saudaraku itu datang. Nggak enak juga kan kalau nggak dialayani, jadi aku bantu ibuku menyambut saudara-saudaraku itu. Setelah mereka sampai rumah, dan memutuskan untuk lanjut jalan-jalan lagi, aku akhirnya juga tetap nggak ikut. Aku memilih untuk pergi ke pasar sama ibu nyiapan buat beli bahan-bahan untuk masak waktu kemah besok. Tuh kan, aku tetep banyak acara. Nah, sampai saudaraku pulang pun, aku masih sibuk packing dan beresin barang-barang biar besok cap-cus tinggal berangkat. Ini dia, kesibukanku hari ini, aku bingung sih mau nulis apa lagi,Yap, pada intinya hari ini aku padat banget, dan aku juga harus persiapan fisik dan mental untuk kemah besok. Well, temen-temen cukup di sini aja ya tulisannya. Doakan kemah saya lancar, amiin :)

Sabtu, 21 Juni 2014

BEKERJA BENAR, BEKERJA PROFESIONAL

Akhir-akhir ini saya sering menemukan orang yang tidak menenuaikan pekerjaan sesuai kriteria dan petunjuk. Entah karena kurang peratian atau konsentrasi  ketika diperi pengarahan oleh pihak guru atau pendamping, beberapa orang yang saya temukan tadi tidak tuntas dalam melakukan pekerjaannya. Mereka benar-benar tidak sesuai kriteria. Tetapi, ketidakbenaran mereka terkadang sering dilebih-lebihkan. Dalam hal ini mereka sengaja memperbanyak hasil pekerjaan. Namun, sebenarnya itu semua tidak selalu dibutuhkan atau itu semua tidak sesuai dengan apa yang diminta. Beberapa orang yang masuk dalam kelompok ini menganggap hasil pekerjaanya sudah lebih baik karena dirinya menghasilkan lebih banyak pekerjaan dibanding yang lain. Meskipun kita tahu hasil pekerjaannya belum tentu benar.

Sifat lain dari kelompok tersebut adalah terkadang mereka juga mengaku bahwa pengorbanan dan kesusahan mereka ketika melakukan pekerjaan tersebut sangatlah banyak. Pengakukan tentang pengorbanan mereka biasanya digunakan agar hasil kerja mereka yang salah tetap bisa diterima. Padahal kita tahu, bahwa pada posisi yang sama dengan dirinya, banyak pula orang yang masih bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu dan tepat sasaran. Hal yang menyebalkan bagi saya adalah ketika mereka dengan semangat menceritakan kesusahan dan rintangan mereka secara berlebihan. Menurut saya, penuturan yang berlebihan tentang hambatan kepada rekan kerja, pembimbing, bahkan petugas menjadikan adanya semacam rasa belas kasihan kepada pelaksana pekerjaan tersebut. Rasa belas kasihan yang diberikan jika tidak dapat disikapi dengan bijak, akan menimbulkan rasa pilih kasih bahkan kolusi dan nepotisme. Imbasnya lagi, mereka yang tetap dibiarkan melakukan pekerjaan yang salah tetapi tetap diterima akan menjadikan kebiasaan mengerjakan pekerjaan salah sebagai hal yang umum di mata mereka. Maka akhirnya, dalam suatu organisasi akan terjadi suatu maltoleransi, yakni praktek toleransi yang berlebihan kepada para anggota, yang berakibat banyaknya kesalahan yang terjadi pada tubuh organisasi tersebut.


Oleh karenanya, sebagai pribadi yang profesional, bertanggung jawab, dan jujur kita perlu instropeksi diri. Usahakan diri kita tidak memiliki sifat-sifat sepeti di atas. Hal ini dikarenakan, individu dengan sifat-sifat di atas sangat merugikan rekan kerja dan mitra kerja yang menjadi kerjasamanya. Meski ada suatu adat yang menghimbau kita untuk mengembangkan toleransi kepada orang lain. Tetapi hendaknya, perlu kita perhitungkan dan pikirkan. Jangan terus memberikan toleransi tanpa memberikan suatu peringatan terhadap orang-orang yang memiliki sifat di atas. Kita harus bisa bersifat tegas dalam menghadapi setiap orang tremasuk dengan karakter di atas. Sehingga organisasi yang kita kelola atau kita pimpin tidak akan tersendat kienrjanya hanya karena adanya orang-orang yang belum professional dalam bekerja.

Jumat, 20 Juni 2014

KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL YANG TEPAT SASARAN


Komunikasi Antar Personal adalah suatu bentuk komunikasi atau bentuk kegiatan menyampaikan informasi kepada orang lain. Komunikasi Antar Personal cukup penting menjadi sorot perhatian karena untuk membentuk suatu hubungan sosial yang tinggi dan erat perlu memiliki kemampian berkomunikasi antar personal secara baik dan tepat.

Berdasarkan pengamatan saya terkait komunikasi antar personal antara saya dengan berbagai orang yang telah saya temui. Saya merasa bisa mengelompokkan ke dalam beberapa kategori yang memiliki ciri khas tertentu. Contohnya adalah ciri khas kelompok orang yang pasif yaitu tidak akan memberitakan sebelum ditanyai. Ciri khas kelompok orang semena-mena, yaitu merasa dirinya paling benar dan harus dituruti. Ciri khas kelompok orang sedikit sombong dengan merendahkan dirinya sendiri untuk menjatuhkan orang lain. Maksudnya orang pada kategori ini akan menilai dirinya dengan kekurangbaikkan. Padahal apa yang menjadi acuan rendah tersebut sebenarnya juga sudah terasa tinggi bagi orang yang menjadi lawan bicara. Namun, kelompok pada kategori ini bisa dikatakan lebih kooperatif dibanding kelompok yang semena-mena.

Kamis, 19 Juni 2014

TERBELALAK KAGET

Kurasa pepatah don’t judge book from this cover adalah hal yang paling tepat kurasakan kali ini. Jika rasanya memberanikan diri bertemu orang-orang asing itu susah, bahkan terlihat tidak mungkin ketika kau harus mengajaknya berbicara dengan kondisinya yang terlihat pendiam di matamu. Namun, sebaiknya kau tak ambil simpulan dulu. Bisa saja pikiranmu salah, dan apa yang menjadi kenyataan setelah kau mencoba lakukan itu adalah 180 derajat lebih baik dari apa yang kau bayangkan.

Untuk engkau yang buatku terkejut malam ini
Untuk engkau yang  sudah lama ingin kutanyai
Untuk engkau yang rasanya pasti jadi teladan sejati
Namun, dari waktu dulu baru tahu kalau sebenarnya kau asyik sekali.

Yah, aku hanya bisa berharap
Sikapmu malam ini bukan hanya satu kali
Tapi akan berulang kembali
Hingga menjadi sebuah kebahagiaan
Yang semakin berarti

Ini cuma perasaanku yang excited  malam ini, antara takut, senang, terkejut, jadi satu. Kemudian bayang-bayang panjang semakin melambung, dan rasa kekaguman semakin menggebu. Oh, apa ini benar-benar kenyataan. Namun yang jelas, gara-gara malam ini, gara-gara tugas kaca cari narasumber lima, setidaknya aku tahu kalau sifatmu tidak sama dengan yang ada dipikiranku.  


Rabu, 18 Juni 2014

KUA PAKEM CEGAH PERNIKAHAN DINI DENGAN SOSIALISASI

Sebanyak 20 siswa SMA Negeri 1 Pakem dan 30 siswa MAN Pakem, hari ini (18/06) mengikuti acara penyuluhan tentang usia nikah yang diadakan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pakem. Acara ini dimulai pada pukul 09.30 bertempat di Balai Nikah KUA Pakem. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah sebagai tindak lanjut dari banyaknya kasus usia nikah dini yang terjadi di Sleman. Tercatat menurut data dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Pakem pada tahun 2012 sudah ada 128 kasus pernikahan usia dini sedangkan pada tahun 2013 hingga pertengahan Juni 2014 61 kasus. Untuk Kecamatan Pakem sendiri  di tahun 2012 ada 7 kasus, tahun 2013 ada 4 kasus, sedangkan tahun 2014, 1 kasus. Menurut pemateri Bapak H. Jaenudin S.Ag ., M.Si maraknya kasus pernikahan usia dunia disebakan dari kejadian wanita yang telah hamil dahulu. Kejadian ini juga merupakan akibat dari pergaulan bebas yang disertai dengan gagapnya teknologi informasi.


Bapak Jaenudin menjelaskan bahwa usia remaja bukanlah waktu yang tepat melakukan pernikahan. Remaja sebaiknya fokus pada pendidikan dahulu untuk mencapai mimpi dan meningkatkan kualitas hidupnya. Bapak Jaenudin juga berencana untuk membentuk SATGAS Anti Pernikahan Dini  di masing-masing SMA/MA di sekitar Pakem. SATGAS ini memiliki semboyan “Sekolah dulu, baru menikah. Ijazah dulu, baru ijab sah. Penyuluhan diakhiri pada pukul 11.00 dengan pembagian materi-materi mengenai masalah pernikahan dini. Diharapkan para peserta dapat mengajak temannya untuk berhati-hati dalam bergaul agar nantinya tidak masuk pada jurang pernikahan dini. 

Selasa, 17 Juni 2014

LIBURAN DAN KELUARGA

Kalau di pos-pos sebelumnya ngomongin UKK. Nah, di pos ini gimana kalau kita bahas tentang keluarga dan liburan?

Sebentar lagi adalah libur kenaikan kelas. Libur identik dengan bersenang-senang, dan bersenang-senang bersama keluarga adalah salah satu pilihannya. Biasanya di musim liburan aku dan keluargaku menyempatkan untuk “mini mudik” ke rumah nenek di Kudus, Jawa Tengah. Lama atau sebentar bukan menjadi masalah, yang jelas kita berkesempatan berkumpul dan berbagi cerita dengan keluarga di Kudus. Menurutku sih, hanya dengan berbagi cerita, ngobrol santai sambil makan bersama rasanya sudah nikmat banget. Ini juga dikarenakan anggota keluarga besarku tidak tinggal di satu kota saja. Jadi, pulang ke kampung halaman hanya ketika masa-masa liburan dan lebaran. Jadi liburan bersama keluarga ini juga bertujuan untuk melepas rasa kangen dan rindu yang berkepanjang. Rasa kebersamaan, kasih sayang, cinta, dan saling menghormati antar anggota keluarga serta antar saudara seakan menjadi sayap-sayap yang indah pada sebuah keluarga.  


Biasanya ketika berkumpul kita akan menceritakan kejadian-kejadian lucu, haru, bahkan menengangkan yang kita alami selama di kota asal. Selain dari keluargaku, keluarga kakak sepupu, Pakdhe dan Budhe juga ikut berkumpul bersama di rumah nenek. Rumah nenek memang menjadi markasnya kita “srawung”. Selain di rumah nenek, terkadang keluarga besarku juga berlibur ke beberapa tempat wisata. Kami sangat menikmati momment-momment ini, pokoknya kalau sudah liburan kurang lengkap kalau tidak kumpul dengan keluarga besar. Dengan berkumpul bersama keluarga besar itu juga akan menambah keakraban dan mempererat tali silaturahmi. Sehingga manfaatnya bisa dari berbagai sisi kehidupan. 

BELAJAR EFEKTIF MENGHADAPI UKK

UKK atau Ujian Kenaikan Kelas baru saja selesai kulaksanakan . Akhirnya aku bisa bernafas lega karena bisa mengerjakannya dengan baik. Aku bersyukur, tidak terlalu mengalami kesulitan yang “berarti” . Selama UKK aku terus belajar giat dan berjuang penuh melawan rasa malas dan kantuk. Persiapanku sebelum UKK, yaitu pada H-2, dan H-3 aku sudah mulai membuat “catatan kaki” untuk materi-materi yang diujikan di hari-hari awal. Menurutku, dengan membuat catatan kaki terlebih dahulu akan memudahkan untuk belajar. Hal ini dikarenakanpada H-1 pelaksanaan ujian untuk mapel itu, kita cukup membuka dan membaca kembali catatan kaki kita. Catatan kaki juga mempermudah kita untuk menghafal dan mengingat-ingat materi. Terlebih, catatan yang kita buat diberi warna dan gambar menarik.


Selanjutnya, pada waktu pelaksaanaan UKK, aku belajar dari sekitar pukul 13.00 dan berakhir di sekitar pukul 16.00. Lalu untuk waktu malam dimulai sejak 18.00-23.00 atau sampai materi-materi berhasil dipelajari dan dikausai. Menurutku sendiri, belajar yang baik itu adalah belajar yang efektif. Kita perlu mempelajari materi-materi penting dari suatu pelajaran. Kalau di istilah guru, kita perlu menguasai setiap kompetensi dasar pada pelajaran. Cara penguasaan bisa dengan sering latihan soal, membuat ringkasan, dan membiasakan membaca buku pelajaran. Selain itu, belajar efektif menghadapi UKK, adalah dengan memperdalam materi yang terdapat pada kisi-kisi yang Bapak-Ibu guru berikan. 

RUANG ISOLASI DI SMAN 1 PAKEM

Senin, 9 Juni 2014 hingga Selasa, 17 Juni 2014, SMA Negeri 1 Pakem menyelenggarakan Ujian Kenaikan Kelas (UKK) untuk siswa kelas X dan XI. Dalam pelaksanaan UKK ini, SMA 1 Pakem masih menerapkan mekanisme yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu mekanisme yang paling unik dari penyelenggaraan UKK di SMA 1 Pakem yakni adanya ruang khusus atau yang lebih dikenal dengan ruang isolasi. Para guru menyebutnya demikian, karena ruangan ini hanya dipakai untuk siswa-siswa tertentu. Siswa-siswa yang dimaksud adalah siswa yang kurang tertib melaksanakan UKK, seperti yang terlambat, tidak membawa kartu peserta, menyontek, bahkan tertangkap basah mengoperasikan handphone ketika ujian.  Di ruang isolasi ini, akan ada minimal 2 guru yang mengawasi secara ketat siswa yang terpaksa ujian di ruang ini. Semakin banyak siswa yang harus mengerjakan UKK di ruang ini, maka semakin banyak pula guru yang mengawasinya.


Menurut Wakasek Bidang Kurikulum, Bapak Sigit Waskitha adanya ruang isolasi ini akan membuat siswa lebih disiplin dan konsekuen dengan tata tertib yang dijalankan. Sedangkan salah seorang siswa yang pernah mengerjakan ujian di ruang isolasi yakni Anggun, menganggap bahwa di ruang isolasi sangat tenang dan jauh dari kebisingan seperti di ruang ujiannya yang berhadapan dengan bangunan TK. “ Perasaanku sebagai orang yang pernah ‘diisolasi’ ya cukup tegang dan senang, aku jadikan pengalaman dan berusaha untuk tidak masuk ke sana lagi, agar etikaku tidak bernilai buruk di mata guru dan orang lain.” begitu tuturan Anggun. Jadi, ruang isolasi memiliki efek jera yang akan membuat siapapun yang  telah berada di sana berusaha untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.