Seperti menembus awan kau begitu cepat datang dan menghujam
Entah kapan awan itu mulai terbentuk
Tapi, kau datang padaku bagai mega penyejuk
Mega yg diterangi matahari
Semua itu terasa menyinari matahati
Mega yang tulus selembut teksturnya
Mega indah mengangkasa raya
Setiap tatapan seakan tawarkan senyuman
Kebahagiaan dalam jiwa setiap yang memandangnya
Pagi bersilih sore, waktu-waktu berganti
Masih terasa hangat dirimu
Hangat menyangat, menumbuhkan perasaan ini
Tak mau terburu, ku terus menikmati
Awan-awan itu bangkitkan angan-angan
Tuk melambung lebih tinggi dan terlepas dari gravitasi
Namun, sebelum mega ku ayunhkan
Mendung telah membendung sirnakan keinginan
Tak ada lagi kecerahan
Langit hanya membiru tanpa corakan
Kau tanpa sadar menghilang
Dengan kegembiraan yang dulu kurasakan
Mega tak berlekuk lagi, tak menjadi semegah awan cumulus lagi
Karena kini kau telah terbawa awan nimbus
Seiring perasaan cinta yang mulai pupus
Minggu, 26 Oktober 2014
Langganan:
Postingan (Atom)