CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 16 Mei 2013

Makna Lirik Lagu Ponytail Shushu


Halo guys, biar nambah-nambah posting dan bacaan aku mau share lagi nih makna lagu dari JKT 48, yaitu lagu Ponytail Shushu (Ikat rambut). Lagu ini itu tentang percintaan dih, tapi bukan hanya sekedar cinta. Bukan cinta-mesra-putus-terus jadi galau gitu. Tapi tentang perasaan cinta yang ingin sepenuhnya dirasakan, meskipun dia belum resmi bahwa cintanya pasti untuk dia. Dan belum ada keputusan bahwa dia pasti akan menjadi kekasih dari orang yang dia sukai. Pokoknya agak rumitlah, namun meskipun menceritakan perasaan rumit seperti ini, lagu ini tetap dibawakan dengan ceria dan semangat sehingga perasaan rumit yang cepat nyambung dengan hal galau bisa tertutupi, dan itu membuat kita tetap ceria dan optimis dikala kita merasakan hal rumit tersebut.
Well, ini dia makna lagunya

Lebih cepat dari hari di kalender
Aku pun menyingsingkan lengan baju

Matahari pun mulai terasa dekat
Ku terasa musim telah mulai berubah

Bait pertama lagu ini, menjelaskan latar waktu dan tempat yang ingin diceritakan dalam lagu. Seperti kita tahu, lagu ini bercerita tentang perguliran ke musim panas yang terasa cepat dilihat dari larik //lebih cepat dari hari di kalender// Hal ini membuat sang pelaku lebih bersemangat dengan hadirnya musim panas, dilihat dari lirik //aku pun menyingsingkan lengan baju//

Laut yang biru di tepi pantai itu
Ingin jumpa denganmu, bertelanjang kaki, bermain air

Bait kedua menggambarkan suasana pantai, dan kerinduan si pelaku untuk pertemu pujaan hari dan bermain bersama di pantai

Poniiteru (terus melambai) dihembus angin
Kamu pun berlari (aku pun berlari) di atas pasir
Poniiteru (terus melambai) kau pun menoleh
Dengan senyumanmu (senyuman musim panas dimulai)

Bait ketiga bercerita tentang sang pelaku yang teringat-ingat dengan pujaan hatinya. Saat pujaan hatinya berlari, sang pelaku juga berlari, dan ketika sang pujaan hatinya menoleh sambil tersenyum itulah pertanda musim panas yang dimulai (bagi si pelaku) di lihat dari lirik, //dengan senyumanmu (senyuman musim panas dimulai)//


Mentari sinari ruang kelas
Hawa tepat tuk terbuai lamunan
Melihat kamu yang duduk di depanku
Membuat rasa sakit timbul di dada

Di bait ke empat ini memiliki setting di sekolah tepatnya di ruang kelas. Saat si pelaku tengah ada dalam pelajaran yang sepertinya membosankan-> di lihat dari kalimat //mentari sinari ruang kelas// bisa diartikan kalau itu adalah suasana pelajaran di siang hari yang lelah, karena mentari menyorot sinarnya. Si pelaku pun melamun. Membayangkan sang pujaan hati tepat duduk di depannya. Hal tersebut ternyata membuat sakit dan perasaan tak enak bagi si pelaku.

Walau ku suka namun tak terucapkan
Hanya pada sosokmu ku impikan perasaanku

Pada bagian ini menurut saya adalah puncak perasaan yang tengah dialami si pelaku. Jelas bahwa si pelaku sangat menyukai pujaan hatinya tetapi dia belum berani menguatarakn perasaannya. Dia hanya mengimpikan perasaan itu kepada pujaan hatinya.

Reff:
Poniiteru (membuatku sedih) di dalam mimpi
Seluruh dirimu (seluruh diriku) ingin miliki
Poniiteru (membuatku sedih) cinta tak terbalas
Mata pun bertemu (saat ini kita sebatas teman)

Pada bagian reff ini adalah gambaran perasaan pelaku bahwa dia menyukai pujaan hatinya tetapi itu masih merupakan mimpi, karena si pelaku belum bisa menyatakan rasa cintanya. Selajutnya si pelaku ingin memiliki dan mendapatkan pujaan hatinya berada di sisinya. Tetapi itu mustahil dilakukan. Nampakanya karena cinta yang ia berikan pada pujaan hatinya belum terbalas, hubungan si pelaku dan pujaan hatinya masih sebatas teman.

Rambut panjangmu yang terkuncir, ikat polcadot shushu
Ikatan cinta itu takkan bisa ku tangkap
Jika ku sentuh akan menghilang ilusi ini

Ini merupakan bagian yang sangat menyerukan, dengan dentum musik yang berkejaran, melodi yang serasi, dan membuat babak ini begitu menyemangati pendengar. Bait ini menceritakan pelaku yang memakai ikat rambut polkadot. Ikatan itu bagi si pelaku menggambarkan ikatan cintanya dengan pujaan hatinya yang seakan mustahil untuk terjalin, dilihat dari kalimat //ikatan cinta itu takkan bisa kutangkap// Bagi sang pelaku, ikatan rambutnya mempunyai arti sendiri akan perasaan cintanya dengan sang pujaan hatinya. Sehingga dia ingin ikat rambutnya jangan sampai terlepas, karena jika itu terjadi, akan menghapus semua memori dan kenangan perasaan cintanya kepada pujaan hatinya, dilihat dari kalimat, //jika ku sentuh akan menghilang ilusi ini//

Poniiteru (janganlah kau lepas) tetaplah begitu
Seperti dirimu (seperti diriku) kita berlari
Poniiteru (janganlah kau lepas) sampai kapanpun
Tetaplah menjadi (si gadis ceria selamanya)

Babak ini juga tidak kalah bersemangatnya, ini merupakan resolusi dari klimaks di bait-bait sebelumnya. Bait ini megisyaratkan untuk tidak melepas ikat rambut pelaku. Di ikat rambutnya mengingatkan pelaku dan pujaan hatinya yang dulu saling berlarian menuangkan perasaan cinta yang meskipun tidak dibalas dengan pujaan hatinya, dilihat dari kalimat //seperti dirimu (seperti diriku) kita berlari//. Si pelaku menegaskan lagi untuk jangan melepas ikat rambutnya sampai kapanpun. Karena bagi si pelaku ikat rambut itulah yang menguatkan dirinya meskipun cintanya tidak berbalas dia akan tetap ceria sepanjang masa.

Lalalalalala lalalalala lalalala
Lalalalalala lala lalala lalalala
Lalalalalala lalalalala lalalala
Lalalalalala lala lalala lalalala

Back to reff 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar