Halo guys, biar nambah-nambah posting dan bacaan aku mau share
lagi nih makna lagu dari JKT 48, yaitu lagu Ponytail Shushu (Ikat rambut). Lagu
ini itu tentang percintaan dih, tapi bukan hanya sekedar cinta. Bukan cinta-mesra-putus-terus
jadi galau gitu. Tapi tentang perasaan cinta yang ingin sepenuhnya dirasakan,
meskipun dia belum resmi bahwa cintanya pasti untuk dia. Dan belum ada
keputusan bahwa dia pasti akan menjadi kekasih dari orang yang dia sukai. Pokoknya
agak rumitlah, namun meskipun menceritakan perasaan rumit seperti ini, lagu ini
tetap dibawakan dengan ceria dan semangat sehingga perasaan rumit yang cepat
nyambung dengan hal galau bisa tertutupi, dan itu membuat kita tetap ceria dan
optimis dikala kita merasakan hal rumit tersebut.
Well, ini dia makna lagunya
Lebih cepat dari hari di kalender
Aku pun menyingsingkan lengan baju
Matahari pun mulai terasa dekat
Ku terasa musim telah mulai berubah
Aku pun menyingsingkan lengan baju
Matahari pun mulai terasa dekat
Ku terasa musim telah mulai berubah
Bait pertama lagu ini,
menjelaskan latar waktu dan tempat yang ingin diceritakan dalam lagu. Seperti
kita tahu, lagu ini bercerita tentang perguliran ke musim panas yang terasa
cepat dilihat dari larik //lebih cepat dari hari di kalender// Hal ini membuat sang pelaku lebih bersemangat dengan hadirnya musim
panas, dilihat dari lirik //aku pun menyingsingkan lengan baju//
Laut yang biru di tepi pantai itu
Ingin jumpa denganmu, bertelanjang kaki, bermain air
Bait kedua menggambarkan suasana pantai, dan kerinduan si pelaku untuk pertemu pujaan hari dan bermain bersama di pantai
Poniiteru (terus melambai) dihembus angin
Kamu pun berlari (aku pun berlari) di atas pasir
Poniiteru (terus melambai) kau pun menoleh
Dengan senyumanmu (senyuman musim panas dimulai)
Kamu pun berlari (aku pun berlari) di atas pasir
Poniiteru (terus melambai) kau pun menoleh
Dengan senyumanmu (senyuman musim panas dimulai)
Bait ketiga bercerita tentang sang pelaku yang teringat-ingat
dengan pujaan hatinya. Saat pujaan hatinya berlari, sang pelaku juga berlari,
dan ketika sang pujaan hatinya menoleh sambil tersenyum itulah pertanda musim
panas yang dimulai (bagi si pelaku) di lihat dari lirik, //dengan senyumanmu (senyuman musim panas dimulai)//
Mentari sinari ruang kelas
Hawa tepat tuk terbuai lamunan
Melihat kamu yang duduk di depanku
Membuat rasa sakit timbul di dada
Hawa tepat tuk terbuai lamunan
Melihat kamu yang duduk di depanku
Membuat rasa sakit timbul di dada
Di bait ke empat ini memiliki setting di sekolah tepatnya di ruang
kelas. Saat si pelaku tengah ada dalam pelajaran yang sepertinya membosankan->
di lihat dari kalimat //mentari sinari
ruang kelas// bisa diartikan kalau itu adalah suasana pelajaran di siang
hari yang lelah, karena mentari menyorot sinarnya. Si pelaku pun melamun. Membayangkan
sang pujaan hati tepat duduk di depannya. Hal tersebut ternyata membuat sakit
dan perasaan tak enak bagi si pelaku.
Walau ku suka namun tak terucapkan
Hanya pada sosokmu ku impikan perasaanku
Hanya pada sosokmu ku impikan perasaanku
Pada bagian ini menurut saya adalah puncak perasaan yang tengah
dialami si pelaku. Jelas bahwa si pelaku sangat menyukai pujaan hatinya tetapi
dia belum berani menguatarakn perasaannya. Dia hanya mengimpikan perasaan itu
kepada pujaan hatinya.
Reff:
Poniiteru (membuatku sedih) di dalam mimpi
Seluruh dirimu (seluruh diriku) ingin miliki
Poniiteru (membuatku sedih) cinta tak terbalas
Mata pun bertemu (saat ini kita sebatas teman)
Seluruh dirimu (seluruh diriku) ingin miliki
Poniiteru (membuatku sedih) cinta tak terbalas
Mata pun bertemu (saat ini kita sebatas teman)
Pada bagian reff ini adalah gambaran perasaan pelaku bahwa dia
menyukai pujaan hatinya tetapi itu masih merupakan mimpi, karena si pelaku
belum bisa menyatakan rasa cintanya. Selajutnya si pelaku ingin memiliki dan mendapatkan
pujaan hatinya berada di sisinya. Tetapi itu mustahil dilakukan. Nampakanya karena
cinta yang ia berikan pada pujaan hatinya belum terbalas, hubungan si pelaku dan
pujaan hatinya masih sebatas teman.
Rambut panjangmu yang terkuncir, ikat polcadot shushu
Ikatan cinta itu takkan bisa ku tangkap
Jika ku sentuh akan menghilang ilusi ini
Ikatan cinta itu takkan bisa ku tangkap
Jika ku sentuh akan menghilang ilusi ini
Ini merupakan bagian yang sangat menyerukan, dengan dentum musik
yang berkejaran, melodi yang serasi, dan membuat babak ini begitu menyemangati
pendengar. Bait ini menceritakan pelaku yang memakai ikat rambut polkadot.
Ikatan itu bagi si pelaku menggambarkan ikatan cintanya dengan pujaan hatinya
yang seakan mustahil untuk terjalin, dilihat dari kalimat //ikatan cinta itu takkan bisa kutangkap// Bagi sang pelaku, ikatan rambutnya
mempunyai arti sendiri akan perasaan cintanya dengan sang pujaan hatinya. Sehingga
dia ingin ikat rambutnya jangan sampai terlepas, karena jika itu terjadi, akan
menghapus semua memori dan kenangan perasaan cintanya kepada pujaan hatinya, dilihat dari kalimat, //jika ku sentuh akan menghilang ilusi ini//
Poniiteru (janganlah kau lepas) tetaplah begitu
Seperti dirimu (seperti diriku) kita berlari
Poniiteru (janganlah kau lepas) sampai kapanpun
Tetaplah menjadi (si gadis ceria selamanya)
Seperti dirimu (seperti diriku) kita berlari
Poniiteru (janganlah kau lepas) sampai kapanpun
Tetaplah menjadi (si gadis ceria selamanya)
Babak ini juga tidak kalah
bersemangatnya, ini merupakan resolusi dari klimaks di bait-bait sebelumnya. Bait
ini megisyaratkan untuk tidak melepas ikat rambut pelaku. Di ikat rambutnya mengingatkan
pelaku dan pujaan hatinya yang dulu saling berlarian menuangkan perasaan cinta
yang meskipun tidak dibalas dengan pujaan hatinya, dilihat dari kalimat //seperti dirimu (seperti diriku) kita berlari//. Si pelaku menegaskan lagi
untuk jangan melepas ikat rambutnya sampai kapanpun. Karena bagi si pelaku ikat
rambut itulah yang menguatkan dirinya meskipun cintanya tidak berbalas dia akan
tetap ceria sepanjang masa.
Lalalalalala lalalalala lalalala
Lalalalalala lala lalala lalalala
Lalalalalala lalalalala lalalala
Lalalalalala lala lalala lalalala
Lalalalalala lala lalala lalalala
Lalalalalala lalalalala lalalala
Lalalalalala lala lalala lalalala
Back to reff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar