CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 15 Desember 2014

BEGITU SETIANYA MEREKA DENGAN GEMBIRALOKA ZOO

Gembiraloka Zoo bukan hanya menjadi kebun binatang biasa. Melainkan mejadi kebun binatang yang selalu melekat di hati para satwanya, para keeper atau pawang, serta para pengunjungnya.
                   
   “Seneng banget kerja di Gembiraloka, apalagi saya juga penyayang binatang, jadi meski waktu sekolah bukan di jurusan ini, tapi enjoy aja jalanin kerja di sini” begitu ungkap Kak Dwi Retno (31) sambil menyunggingkan senyum sumringahnya, menunjukkan betapa bahagia  dirinya sebagai bird keeper di  Gembiraloka Zoo. Kak Dwi merupakan satu diantara 8 bird keeper di Gembiraloka. Selama empat tahun bekerja di Gembiraloka, Kak Dwi tidak hanya bertugas sebagai bird keeper saja, tetapi pernah juga sebagai reptile keeper. Pergantian pembagian kerja karyawan dilakukan atas permintaan perusahaan pengelola Gembiraloka Zoo sendiri yakni  PT. Buana Alam Tirta. Meskipun berganti-ganti job, Kak Dwi tetap senang menjalaninya, bagi Kak Dwi, ini merupakan kesempatan menyalurkan minatnya merawat berbagai fauna yang unik dan menggemaskan.                                                                      Renovasi Gembiraloka yang dilakukan tahun 2013 telah membawa banyak perubahan yang signifikan. Perubahan yang paling tampak adalah dibangunnya Taman Burung atau Bird Park serta Taman Reptil dan Amfibi. Kedua taman inilah yang paling diminati pengunjung akhir-akhir ini. Kak Dwi juga menegaskan bahwa pasca renovasi, pengunjung Gembiraloka juga naik drastis. Ini akibat dari penataan kembali, pemugaran di beberapa tempat, serta pendekorasian taman-taman cantik yang membuat kesan memasuk kawasan Gembiraloka Zoo terasa berbeda dan lebih menarik. Tidak hanya penataan dari segi fisik saja, jaminan kualitas dari pihak pengelola sendiri juga patut diacungi jempol. Hal ini dibuktikan dengan pengelolaan dan perhatian yang lebih baik kepada satwa-satwa dan pengunjung, seperti pembersihan kandang setiap pagi, pemberian pakan rutin, pemberian desinfektan, serta disediakannya wastafel untuk cuci tangan pengunjung. Uniknya dari pemberian desinfektan di bird park juga disemprotkan ke setiap keset yang ada di bird park. Jadi, pihak kebun binantang sendiri juga menjamin kebersihan dan kesterilan satwanya serta keamanan dan kesehatan dari pengunjung.                                                                                                                  Berbicara tentang kendala selama bekerja di Gembiraloka Kak Dwi mengaku hanya sedikit sekali menemui kendala. “Kendalanya sangat minim, paling ya pernah ada burung yang keluar dari ruangannya. Itu disebakan pintu ruangan tidak ditutup rapat kembali oleh pengunjung. Tapi, nggak masalah banget sih, soalnya burung-burungnya juga gampang balik lagi ke ruangannya” cerita Kak Dwi diselingi tawa. Tidak hanya burung yang di dalam ruangan yang sering keluar-masuk ruangannya, burung-burung yang dipamerkan di section Atraksi Burung juga mengalami hal serupa. Burung-burung beraneka warna tersebut memang diadakan khusus menjadi objek foto langsung dengan pengunjung. Tak sedikit pengunjung yang ikut ber-narsis ria dengan burung-burung cantik itu di depan kamera. Bahkan bisa di bilang section inilah yang paling ramai di antara semua section di bird park. Meskipun si burung-burung cantik tersebut sering dipindah dari tangan atau pundak pengunjung satu ke pengunjung lainnya, tapi burung-burung tersebut tetap setia dengan keeper masing-masing. Pernah suatu kejadian, seekor burung di section interaksi burung kabur melayang di udara bebas selama beberapa saat. Namun, tak lama kemudian sang burung sudah bisa kembali ke pundak keepernya sendiri dan tentunya.                                                                                        Tidak hanya burung-burungnya saja yang terus lengket di Gembiraloka zoo, bahkan para pengunjungnyapun juga tak kalah. Ibu Laily (30) sudah 6 kali berkunjung ke Gembiraloka Zoo meskipun datang dari daerah yang cukup jauh yakni Gunung Kidul. Ibu Laily menilai, dari setiap kunjungannya selalu ada perbaikan yang dilakukan pihak Gembiraloka Zoo  Sementara Ibu Tarti (48) pengunjung asal Klaten, Jawa Tengah sangat mengapresiasi pembaruan-pembaruan yang ada di Gembiraloka Zoo. “Saya suka ke Gembiraloka Zoo, ya bisa untuk refreshing dan mengisi liburan lah. Semakin lama, Gembiraloka Zoo semakin baik” begitu tuturnya.                       Fauna dari berbagai penjuru dunia dikonservasi dan dilindungi di Gembiraloka Zoo. Fauna dari penjuru dunia tersebut seperti Burung Unta yang baru didatangkan 1 bulan dari Australia dan Burung Lory serta Penguin Jackass dari Afrika. Maksud dari konservasi ini adalah menjaga spesiesnya agar tidak punah, merawatnya dengan penuh kasih sayang dan menghindarkan dirinya dari perburuan liar. Jika hanya dibiarkan saja di alam bebas, belum ada jaminan hidupya akan aman, karena habitatnya juga dihantui berbagai kemungkinan buruk. Mulai dari rusaknya habitat akibat pemanasan global, terganggunya lingkungan karena aktivitas manusia di sekitarnya, hingga perburuan liar oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Maka dari itu, adanya kebun binatang seperti Gembiraloka Zoo ini menjadi wadah konservasi bagi para satwa terutama yang hampir punah, sesuai dengan UU No 5 Tahun 1950 dan PP No 7 Tahun 1999. Selain itu, menjadi wahana rekreasi edukatif yang banyak diminati warga Yogyakarta dan sekitanya.

#ReportaseIloveZoo






Tidak ada komentar:

Posting Komentar