CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 02 Januari 2015

Cerita Liburan

Hai teman-teman tak terasa akhirnya kita memasuki tahun 2015.Semoga di tahun ini semakin mendapat keberkahan, perubahan yang baik, dan dapat terwujud harapan-harapan kita. Nah, selama liburan musim hujan ini(hehe, alih-alih ikut yang negara 4 musim), ya maksudnya selama liburan di akhir semester satu yang melewati musim hujan ini. Early dapat banyak pengalaman. Semua lengkap ada yang sedih dan menyenangkan. 
Oke, kita mulai ceritanya ya..

Pada minggu-minggu pertama, Early mendapat berita yang..ya bisa dibilang kurang menyenangkan, karena rencana Early untuk liburan ke Jakarta dengan kakak sepupu batal, Ya karena si kak mau ujian semester sih jadi hari-harinya masih disibui dengan persiapan ujian (maklum yang udah kuliah). Early ngerasa sedih banget, padahal Early udah lama banget pengen bertandang ke Jakarta lagi, soalnya terakhir ke Jakarta udah sekitar thun 2006 kan udh hampir 10 tahun ya?. Nah, makanya itu Early ngebet banget pengen ke Jakarta.Selain itu Early pengen ke Jakartanya sama kakak sepupu soalnya biar keliatan lebih mandiri gitu terus kan biar bisa naik kereta juga. Early juga udah lama nggak naik kereta api (sama lamanya kayak nggak ke jakarta). Well, apa boleh buat karena jadwalku dengan kakak sepupu berbeda, akhirnya Early harus bisa menerima kenyatan ini dengan lidah yang masih menggigit. 

Mendengar berita ini, mama Early sebenernya juga kurang tega, mungkin mama sebenernya pengen neyenengin hati Earlly dengan allowing anaknya ke Jakarta bareng kakak sepupu, Tapi ,karena ya si kakak aja ujian gitu jadi nggak bisa. Mama Early lalu memutuskan untuk merencanakan liburan keluarga ke Jakarta. Eaely sih merasa cukup senang karena setidaknya bisa mengobati kerinduan ke Jakarta meskipun tidak mengobati keinginan Early untuk naik kereta. Liburan ke Jakarta dengan keluarga naik mobil it's okelah yang penting juga liburan dan ke Jakarta. Early menyongsong semangat baru dengan rencana itu.

Namun, alih-alih sudah membayangkan kota Jakarta, tiba-tiba perubahan itupun kembali terjadi. Pada awalnya kami menyusun liburan ke Jakarta setelah berkunjung ke rumah saudara yang baru punya anak di Cepu. Tetapi setelah mama dan papa memepertimbangkan harga hotel yang melambung dan belum sama sekali ketemu harga promo, maka mama memberikan suatu alternatif penggunaan dana untuk lain keeprluan. Altrenatif itu adalah membehel gigi. Ya, gigi Early memang lama sudah tidak terlihat rapi, renggang, bahkan gigi bagian atas terlihat miring. Oleh karena belum mendapatkan hotel dan harga hotel yang promo maka mama menyarankan untuk mengalokasikan dana libruan untuk membehel gigiku saja. Sebenernya aku masih sedikit bingung kalau suruh milih Liburan ke Jakarta atau membehel gigi., ya karen adua-duanya aku pengen. Tapi, ya karena dana yang tidak mencukupi keduanya terwujud, dan karena untuk liburan ke Jakarta masih banyak kekurangan dan persiapan maka mama meyarankan untuk membehel gigiku dan aku pun memilih alternatif ini. 

Membehel gigi, aku sebenrnya juga sudah ingin lama, tapi rasanya agak mustahil karena tabunganku belum menyentuh digit itu untuk dapat membehel gigi. Setelah mama menawarkan altrenatif ini aku sangat senang dan tidak menyangka kalau mama sama papa mau membehel gigiku ini. Well, akhirnya pada libruan kami fokus untuk kosultasi tentang behel gigi dan punya target membehel gigiku sebelum masuk sekolah. Aku pun memulai untuk menjalani serangkaian proses untuk membehel gigi. 

Ketika menjalani rontgen gigi, Early menemukan kesedihan lagi. Kesediahnnya bukan waktu di-rontgennya tapi kejadian setelahnya. Waktu itu, papa Early negebet banget buat upgrade program BBM Early. Sebenernya Early nggak terlalu ngurusin itu, karena yang pentinng bisa BBM-an. Tapi karena si papa pengen biar dapat aplikasi BBM terbaru, Makanya kami pergi ke counter penjualan tablet Early dulu untuk minta upgrade BBM. Waktu dulu yang buat BBM Early juga papa sama adik Early jadi yang tau pasti ya harusnya mereka. Nah, waktu BBM diupgrade, Early perlu login lagi untuk mendapaykan aplikasi BBM baru dengan akun yang sama. Unfortunely nya papa sama adik Early ya termasuk Early juga lupa passwornya,. Jadi, semua kontak ilang deh huhuhuhu sedih banget waktu itu. Terutama Early keselnya sama papa dan adik Early yang suka ngutak-utik tablet Early tapi nggak bertanggung jawab saat itu. 

Liburan pun hanya menjadi ke Cepu dan Kudus saja. Yap, meski begitu Early berusaha untuk tetap mennikmati perjalanan panjang itu dengan sempurna. Perjalanan menyusuri 3 provinsi atau lintas Prov DIY, Jateng, dan Jatim ini cukup memakana banyak waktu yaitu sekitar 6 jam. Tapi untungnya kau bawa banyak buku dan hiburan juga selama di mobil. Salah satu spot yang paling menyenangkan saat perjalanan adalah ketiak kita turun ke hutan jati untuk berfoto-foto. Pemandangannya masih asri banget karena musim hujan jadi pohon jati tidak meranggas melainkan melebarkan dedaunanya yang hijau nan sejuk. Kami sekeluarga selfie. Aku dan adik-adikku juga ambil sesi pemotretan sendiri. Bahkan mama dan papa jug atidak mamu kalah, mereka berdua foto-foto romantis nan mesra gitu ala gaya pre wedding. Pokoknya kita memanfaatkan sekali pemandangan di hutan pohon jati tersebut. 

Tiba di Cepu ya sebuah kota kecil yang seharusnya kaya dan maju karena tangki-tangki minyak besar milik Pertamina tersimpan dan terolah di sana. Bertemu sanak saudara di Cepu juga mengasyikkan. soalnya Pakde dan Budhe Early sayang banget sama Early sekeluarga, jadi meski kita menginap dan terkesan ngrepotin gitu tapi mereka tetep tulus banget manjamu kita. Di Cepu aku juga sempat diajak jalan-jalan Pakde keliling kecamatan kecill itu. Kalau menurut pengamatan Cepu itu reliefnya masih bergelombang, jadi jalannya gak rata juga. Terus di Cepu pepohonan juga masih banyak didominasi jati dan kawan-kawannya.Namun, di jalan-jalan utamanya kurang tampak kehijauan seperti di hutan-hutannya. Menginap satu hari di Cepu sudah membuat kita puas (ya, lah itu kota kecil) dan memang tidak banyak obyek wisata.Setelah ke Cepu perjalanan langsung dilajutkan menuju kampung halaman tercinta, Kudus. 

Perjalanan menuju Kudus, masih dihiasi dengan hutan-hutan jadi yang kebanyakan dimiliki oleh Perhutani. Di tengah jalanan hutan-hutan etrsebut kami melihat taman ...yang menurut feeling ku sih dulu sering dibuat main Kartini waktu masa kecil dan mudanya. Setelah menemukan taman...tersebut, Kami pun juga menemukan makam Kartini. Namun, kami tak mengunjunginya.  Kemudian memasuki daerah Blora kami disuguhkan dengan pemandangan pesisir utara Jawa yang berlumpur. Di sepanjang garis pantai Early melihat banyak petak-petak tambak garam. Ya, mayoritas masyarakat sekitar Pantai Kartini bermatapencaharian sebagai petani garam. 

Mobil kami melaju semakin ke arah barat daya dan meninggalkan garis pantai Kartini tersebut. Kami mulai memasuki Pati hingga akhirnya samapai di Kudus. Selama di Kudus tidak ada agenda khusus terutama untukku. Mama sama papa yang lebih banyak urusan di sana. Hingga kami lonely sendiri terus. Nah, karena mama sama papa sering pergi-pergi sendiri maka aku dan adikku minta kompensasi sih untuk refreshing ganti di Semarang. Akhirnya papa perjalanan pulang ke Jogja melalui Semarang, kami mampir dulu ke Paragon Mall. 

Saat di Paragon Mall ini  peristiwa paling menyedihkan diliburan pun terjadi. Kronologinya seperti ini, Kami memasuki Paragon Mall dengan sangak kesulitan mencari tempat parkir. Lalu kurang lebih 20 menit kami mendapatkannya. Kami langsung menuju matahari Department Store, cuci mata melihat berbagai fashion terbaru. Kami melihat-lihat di lantai paling bawah dulu yang menyediakan koleksi sepatu. Seperti biasa kalau ke Mall, aku langsung aktifkan wi-fi di tablteku untuk menghemat paket data. Saat menuju lantai ke dua Matahari yang menyediakan pakaian wanita, aku dan adiku numpang nariss sebentar selfie dengan tabletku. Tidak ada keanehan dan keraguan di sekeliling kai. Yai itu perasaan ku sebelum kejadian. Nah, setelah selfie di ekskalator aku sudah merasa memasukkan tabletku di tas. Malangnya aja aku lupa di saku yang dalam atau luar. 

Kepanika mulai terasa saat aku puas melihat semua koleksi dan memutuskan untuk mengambil tablet. Tiba-tiba tdiak ada tablet di tas ku tidak berbekas sama sekali. Aku berusaha untuk mencari mama dan papa yang saat itu jalan-jalan sendiri juga nggak nungguin aku dan adikku (sebel). Saat kuberitakan info itu, mereka juga menggeleg tak tahu. dan bahkan papa juga seprti menyalahkanku karena aku lupa naruhnya dimana. Suasana mulai histeris dan memilu, Aku takut, sedih, kesal, marah smepua bercampur aduk menjadi tangisan yang berkepanjangan. Aku dan mama mencoba untuk mencari di keranjang-kerajang baju, tapi hasilnya nihil. Papa sudah ku perintah untuk menanyakan di informasi tapi ya kurang greget menurutku, para karyawannay juga yan acuh tak acuh. Kalau menurutku sih emang mereka nggak mau tahu soalnya mesti mereka menganggapnya itu adalah tanggung jawab pemiliki. Ya, aku mencoba untuk mengerti. Tapi yang bikin gela, keasl, menyesal, sedih mendalam adalah tablet itu sebagai hasil kerja kerasku full pure uang milikku sendiri dari honor, dari hadiah, ya asmeunay hasil usahaku yang sudah kukumpulkan beberapa tahun belakangnya ini. Sedih sekali jika itu HILANG, tak membekas, tak tahu kenapa dan siapa yang mengambil atau mengetahuinya. 

Akhirnya selama di Paragon Mall kepiluan mendalam terasa. Air mata seakan mudah mengalir bak pelumas di pipiku. Susah sekali untuk memahami kejadian ini, dan tentu saja mengikhlaskannya. Tangisan terus ada menemani lanjuta perjalaan menuju Jogja.Tiba di Jogja bayang-bayang kehilangan itu masih saja membersamiku. Bahkan juga sampai terbawa mimpi, tangisan penyesalan kekesalan juga masih menyelimuti. Seisi rumah seperti berduka cita tentang kehilangan tabletku ini, dan entah mengapa kejadian kehilangan ini juga sama harinya dengan Hilangnya Pesawat Air Asia QZ531. Rasanya aku sedih sekali kehilangan benda itu, menurutku ibarat kehilangan seseorangan. Soalnya benda itu ya tentu berharga banget bukan hanya menjadi hiburanku tapi juga untuk aku belajar dan kerja. Hufft..dan semua itu lenyap dalam sekali hentakan. Aku kesa-kesal..sediih..sediih dan sungguh-sungguh sedih. 

Semua kata-kata motivasi sudah terlontarkan oleh papa, mama, bahkan adikku. Ya, aku harus bisa ikhlas, aku harus semnagat dan berusha lagi agar bisa mendapatkan yang lebh, dan aku percaya Allah pasti mendengarku, mendengar doa dan harapan-harapanku yang masih banyak dan lebih dari sekedar tablet. Aku percaya suatu saat nanti Allah akan menggantikannya yang lebih baik. Amiin. 

Lepas dari kesedihan mendalam itu, tibalah saat untuk gigiku dibehel. 30 Desember 2014, aku tidak akan pernah lupa tanggal itu adalah tanggal diaman aku dibehel. Aku agak deg-degan sih tapi gimana lagi ya..ini kan juga keinginanku dan demi penampilan gigiku agar lebih rapi. Operasi kecil itu alhamdulillah tidak megalami kesulitan berarti. Sekitar 2 jam aku harus membuka mulut dan dipasang alat penyangga agar mulutku tetap terbuka selama pemasangan breket, kawat, dan karet. Ya, rasa nyeri tentu ada, sakit sedikit sih tapi setelah dipasang ih woow banget soalnya kayak make over gitu. Ya lah, gigiku kan jadi baru hehehe. Aku seneng sih, soalnya dengan dibehel ini aku tambah pede juga berbicara dan membuka mulut tentunya. 

Behel baruku ini seakan menjadi obat dari kehilangan tabletku, ya meskipun rasa kesedihan itu masih ada. Di hari-hari terakhir liburan, aku menuntaskan segala yang menjadi targetku. Di samping aku menikmati sajian film-film baru yang ditayangkan di layar lebar. Ya, ceritanya juga untuk mengisi akhir tahun gitu, manfaatin film-film bagus yang udah ditayangkan di TV. Aku seneng banget dengan film-film tersebut soalnya menghibur dan mengandung pesan tersendiri buatku. Hmm.penjelasan tentang film-film yang kutonton dan kesan-kesannya di post lain ya. 

Well, libruan kali ini pun ditutup dengan ketuntasan dan tentu kebahagiaan, Aku masih bersyukur bisa menikmati liburan ini dengan sekeluarga, semua berkumpul dengan kehangatan dan kasih sayang. Semoga liburan selanjutnya bisa lebih bewarna dan mengasyikkan, amiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar