Hai teman-teman, jumpa lagi
dengan saya. Nah, sekarang saya mau sharing tentang pengalaman terkait letusan
Gunung Kelud 14 Februari 2014 yang lalu. Akibat letusan gunung kelud membuat
wilayah tempat tinggal saya yakni Daerah Istimewa Yogyakarta turut terkena
imbas debu vulkaniknya. Yap, awan panas kelud memang terbawa angin ke arah
timur laut dan barat .Walhasil DIY pun terkena semprotan dari Kelud. Letusan
Kelud terjadi malam jum’at tepatnya
pukul 22.50 dan sekitar tengah malam. Namun, kiriman debu vulkanik baru
mencapai DIY sekitar pukur 3 dini hari tanggal 14 Ferbruari.
Semprotan Abu Vulkanik kelud
telah memutihkan seluruh kota baik di wilayah utara maupun selatan DIY telah
terutup abu semua. Bahkan ketebalan abu vulkanik Kelud melebihi ketebalan abu
vulkanik Merapi 2010 silam. Hujan abu dari pukul 3 pagi itu masih terasa sampai
sekitar pukul 9 pagi di hari Valentine itu. Akibatnya debu menutup tebal
seluruh permukaan dan bangunan di Yogyakarta, dengan rata-rata ketebalan 1
hingga 4 cm.
Para warga DIY
baru membersihkan keesokan harinya yakni tanggal 15 Februari 2014. Namun, ada
beberapa warga yang langsung membersihkan di sore hari tgl 14 Februari.
Ketebalan lapisan debu membuat warga kesulitan membersihkannya, terlebih sudah
ada yang menempel. Para warga dihimbau untuk tidak membuang abu di selokan,
sungai, dan saluran airnya. Karena khawatir akan menyumbat dan dapat
menimbulkan banjir lahar dingin ketika hujan deras. Selain itu, dihimbau pula
untuk mengumpulkan debu vulkanik dalam suatu tempat agar tidak bercecer kembali
di jalanan dan terbawa angin.
Meskipun,
sudah dilakukan pembersihan bersama, cuaca Yogyakarta pasca letusan Kelud
terasa panas dan kering. Banyak angin yang membawa sedikit uap air sehingga abu
vulkanik pun ikut terbawa angin ke segala tempat. Pembersihan belum efektif,
karena abu vulkanik (terutama di pepohonan dan atap bangunan) berterbangan
lagi. Penduduk DIY kompak untuk memohon hujan kebada Tuhan. Dan akhirnya
setelah menanti puluhan jam, hujan didatangkan di malam hari tanggal 16
Februari 2014. TetapI hujan yang datang tidak merata terdapat di wilayah DIY.
Hujan yang deras dalam waktu lama hanya mengguyur sebagian besar wilayah Kota
Yogyakarta dan tenggara DIY. Di wilayah rumah saya yakni, di Jalan Kaliurang KM
9.3 (Wilayah utara DIY) hanya terguyur dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan
intestias hujan sedang.
To be continued on Apabula Abu Vulkanik Mencemari Air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar