Pasca Hujan Abu Vulkanik akibat Letusan Kelud Kamis 13 Februari 2014 pukul 22.50 dan sekitar tengah malam.
Setelah hujan
tiba di sebagian wilayah Yogyakarta, tetap saja angin kering masih hilir mudik
menerbangkan abu. Akibatnya abu masih sering berterbangan dan menjadikan polusi
di jalanan. Konsentrasi abu vulkanik di udara Yogyakarta sangat tinggi. Bakan
jauh di atas ambang normal abu yang ada di udara. Jika kadar normal di angka
250 maka konsentrasi abu vulkanik di udara Yogyakarta mencapai angka 1000. Jika
dibadingkan saat erupsi Merapi, konsentrasi abu vulkanik Kelud ini 2x dibanding
saat Merapi dahulu.
Oleh karena
itu, masih banyaknya abu vulkanik di Yogyakarta tidak boleh diremehkan. Abu
vulkanik yang terhirup memang tdak memberikan dampak langusung. Namun. Jangka
panjangnya dapat menyebabkan gangguan pernafasan yang diikuti kerusakan organ
lainnya. Masyarkat Yogyakarta dihimbau untuk selalu menggunakan masker ketika
ke luar rumah, pelan-pelan dalam berkendara, dan mengurangi berpergian keluar
rumah jika tidak benar-benar dibutuhkan. Untuk, selanjutnya warga Yogyakarta
berharap agar abu vulkanik yang memenuhi atmosfer Yogyakarta ini bisa berkurang
dengan cuaca yang membaik dan guyuran hujan yang rata dan sedang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar