CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 01 Mei 2015

Perjalanan OSN Geografi- Part 1

Hi Guys udah beberapa bulan terakhir saya lagi sibuk nih sama kegiatan OSN. Ya sebenernya belum sampe OSN-nya sih tapi setidaknya rangkaian acaran untuk menuju perhelatan tersebut. Di tahun ke 4 aku ikut OSN sejak SMP-dulu saya sekarang udah mantep sama bidang Geografi. Nah, tahun 2015 ini menjadi tahun terakhir aku ikut OSN cz saya udah kelas 11 nih hehehe. Postingan kali ini saya mau share tentang perjalanan saya selama menempuh kegiatan-kegiatan olimpiade tersebut.

Untuk bidang geografi sendiri saya udah 2 kali coba sebelumnya, yang pertama waktu kelas 9 SMP. Aku udah coba ikut OSK SMA bidang geografi. Ya, dulu entah kenapa pengen itu, soalnya sih Geografi itu bidang baru yang menurutku belum banyak saingan, atau belum banyak yang coba lah. Jadi, saya spekulasi karena bidang baru berarti kan kita sama-sama belajarnya tuh, belum ada yang keliatan senioritas atau ahli banget kan makanya aku coba di tahun 2013 itu. Nah, selama proses pembinaan di SMP, jujur sih emang kurang diperhatika cz belum ada guru juga yang khusus di bidang geografi. Dulu saya cuma belajar dari LKS-LKS dan catatan tentangga saya yang kebetulan di SMA 6 Yk (Cuma seberang sekolah). Jadi, yang otodidak bisa dibilang belajarnya. Selain itu, saya juga menggali beberapa informasi dari sumber lain. Ya, meskipun belum dalam-dalam amat lah. Setidaknya saya berusaha belajar saat itu. Ketika hari H seleksi OSK saya merasa enjoy. Saya merasa soalnya cukup bagus dan menantang , dan yang lebih bagus lagi soal itu sesuai hati saya. Maksudnya saya suka menafsirkan gejalan-gejala alam, fenomena sosial, dan lainnya yang berhubungan dengan ilmu bumi tersebut. Di soal-soal Geografi juga banyak pengetahuan umum yang bisa dibilang susah-susah gampan, tapi karena itu kita jadi berusaha meng-eksplor lebih banyak lagi di dunia ini. Soal-soal pengetahuan umum dan geografi lainnya seperti menunjukkan seberapa peka anda dengan kehidupan di bumi sekarang, dan inilah point yang membuat saya tertantang. Maka saya tetap ikhithar dan fokus pada bidang geografi sampai sekarang.

Hasil dari OSK Geografi saat SMP ya sudah bisa diterima kalau saya tidak lolos Mungkin soal spekulasi juga karena kalau salah min 0.5. Saya memang sangat berhati-hati tentang itu jadi nggak mau jawab ngawur. Tapi, mungkin kalau saya mau berani bisa betul juga. Ah, i don’t know so well tapi yang penting udah coba. Toh, saya juga ngggak tahu selisih berapa poin sya dengan poin yang bisa diterima (saya rasa ya masih cukup jauh). it’s no problem, this  is for begin. But, i’m still feel happy and satisfied enough with my self. I feel strive, hardwork enough thought that time a i also prepare for UN. So, although the result not bring me in next step, i feel i did my job well enough. And then, my mother’s friend who become lecture of Geography faculty UGM and also the correct team tell that i am potential in geography, my reachment is well enough in compete with high school. Nah, karena itu pula, aku semakin mantap dan yakin serta berjanji pada diri sendiri bahwa ketika highschool akan meneruskan pendalaman pada ilmu Geografi dan ikut OSK lagi bidang Geography.
Lanjut ketika aku sudah duudk di kelas 10, saya menjalani hari-hari belajar Geografi di kelas dengan suka cita. Saya merasa geografi sudah menjadi kompetensi saya. Tetapi saat itu pula, ada hal lain yang menggoda saya yakni pelajaran kimia xixixi. Saat itu menurut guru sih, saya dinilai mampu ikut OSK kimia, sudah ditunjuk pula. Tetapi dengan mohon maaf sekali saya menyatakan sudah pilih bidang Geografi. Mungkin menurut beberapa guru eksak terlihat aneh ketika saya yang sudah masuk kelas MIA ikut Geografi, ya meskipun ada mapel lintas minat Geografi. But, i’m no so attention that, saya hanya berusaha ikhitihar dan istiqamah belajar geografi. Pembinaan OSN di SMA memang juga tidak terlalu intens, tapi saya selalu datang pada setiap pertemuan yang diadakan. Saya tekun mengerjakan soal-soal latihannya, mendengarkan penjelasan dari Pak Guru saya, Bapak Aris Sutardi. He is excellent teacher that i meet so far. Meski guru geografi di sekolah saya cuam satu, saya beruntung Pak Aris adalah guru yang sangat cerdas dan berwawasan luas sehingag dalam pembelajarannya saya sering mendapatkan hal-hal baru menegnai fakta-fakta geografi sekarang. Hal itu membuat otak saya lebih berisi hehehe

Tidak hanya mengandalkan pembinaan di SMA, selama liburan semester 1, sekitar bulan desember sara juga aktif cari info dari kakak-kakak kelas SMP. Alhamdulillah ada alumni yang sudah ikut OSN Georgafi di tahun 2013 kemaren, yakni mbak Amrina Rosyada. Beruntung pula big Boss BMW (Bocah Mipa Wolu) aliansi bocah-bocah olimp di SMP saya juga cukup peka langsung kasih kontak saya ke mbak Amrina. Langsung saja saya kontak mbak Amrina, meskipun saat SMP ya nggak terlalu dekat amat sih tetapi bersyukur mbak Amrina is friendly and open jadi aku langsung enak pada pinjeman buku dan soal-soal. Meski ada perasaan sedikit minder karena mbk amrina di Padmanaba dan saya di Prasetyatama hoho, tapi ya saya nggak mau bawa-bawa jauh lah, lagipula mbk Amrina orangnya nggak terlalu mempermasalahkan status sekolah. Dan menurut saya, itu juga bukan sesuatu yang penting, hal yang lebih menentukan adalah soal effort, strenght, commitment, believed, and also spirit. And yes i can proof it then...


Mendapat materi-materi baru dari Mbak Marina membuat saya terpacu semangat belajar lagi, jadi selama liburan akhir tahun itu saya belajar dari buku mbak Amrina apalagi yang berbahasa inggris, saya kayak buat resume gitu. Terus soal-soal Pelatnas Mbak Amrina juga saya pelajari, baca-bacalah terus, meski awalnya ada perasaan belum paham, tapi setelah baca berulang lama kelamaan pemahaman akan muncul hehehe. Then, ketika 2014 datang saya sambut dengan penuh obsesi, keyakinan, dan doa agar saya bisa lolos OSK menuju tahap-tahap selanjutnya. Seleksi yang berlangsung sekitar bulan Februari akhr saya persiapkan matang dalam minggu-minggu sebelumnya. Pembinaan di sekolah sudah makin intensif, sering pulang sore dan larut malam, ah sudah biasa. Terus belajar dan gali informasi baru.

Hari-hari menjelang seleksi pak Aris memberika banyak nasehat, harapan, dan doa begitu juga pak Wahyu. Pak Wahyu adalah guru georgrafi asal SMA 1 Magelang yang nambah jam mengajar di SMAPA. Pak Wahyu juga gur yang pintar seperti pak Aris. Cara mengajar pak Wahyu juga cukup menyenangkan dan alhmadulillah saya bisa menerima segala input ajaran beliau. Kedua guru geogarfi saya berharap saya bisa lolos, begitupula saya. Segala restu dan doa sudah beliau lontarkan tinggalah menunggu hari eksekusi soal-soal OSK tersebut.

Pada hari seleksi sekitar tanggal 23 Maret 2014 saya hadapi dengan senyuman. Ciee menegerjakan soal dengan tertantang, eitss tapi ternayat aada yang berbeda. Pengurangan nilai menjadi -1 wowow kenapa jadi bertambah. Alhasil aku jadi makin hati-hati nih hehehe. Nah, waktu itu masih spekulasi juga sih, tingkat soal menurutku lebih mudah sedikit dibanding tahun 2013 kemaren. Selain itu akren sudah mendapat materi dari sekolah dan pembinaan jadi merasa sudah lebih bisa dibanding yang lalu. Pekerjaan telah selesai kukumpulkan dengan iringan doa dan pasrah. Berharap bisa lolos, karena saya ingin sebagai anak BMW bisa membuktikan, bisa berkontribusi dalam memberikan prestasi di bidang olimp.

Oke 1 bulan berlalu, dan tidak ada kabar dari sekolah. Desas-desus menyebutkan kalau yang lolos mapel MTK dan Komputer. So what about me? Perasaan risau melenda. Bener-bener bikin gundah gulana dan berdebar jantung. Saya lihat di ruang guru juga memang tertera hanya Alfatur Abdul Rahman (MTK) dan Raden Danang Bagus (Komputer) yang dipersiapkan lagi untuk seleksi provinsi. Oh..oh..oh..tidak, dan sekitar 14 Mei 2014 dalam perasaan yang sudah diperkuat dengan berbagai kemungkinan. Saya menanyakan kejelasan yang lolos kepada Pak Aris. Jawaban beliau ya saya ada di posisi 4, sebenarnya posisi 4 sudah bagus kemajuan tentunay dibanding saat SMP lalu mungkin saya di posisis puluhan. Lalu, posisi 4? Tidakkah melaju ke tahap selanjutnya? Beberapa wialayah ada yang meski posisi 4 bisa lolos dengan sistem passing grade. Namun, ternyata itu tidak terjadi pada saya. Kekecewaan dan kesedihan pastilah muncul. Terlebih teman saya di Teladan tetap lolos meski di posisi 4. Saya merasa tidak adil dan ya kecewa. Saya ingin melihat skor saya dengan pasti. Ketika melihat skor betapa semakin “gela” nya saya kalau skor saya 163 sedang posisis 2 dan 3 164. Hanya selisih satu bukan? Dan entah mengapa dalam provinsi nilai tersebut masih belum bisa diterima. Sedih saya, dan kesedihan itu juga dirasakan pak Aris dan pak Wahyu. Beliau tetap memberikan semnagat saya, mencoba membangkitkan saya untuk terus belajar lagi untuk tidak kecewa dengan hasil saat itu. Kesempatan masih ada di tahun 2015, tahun yang penuh kejutan

To be continued in next story 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar