Hati ini pernah terasa kering,
Seiring kemarau yang datang terlambat dipanggil
Hati ini terasa kerontang
Butuh kesegaran namun tak sekadar cairan
Kasih sayang tak sekadar pelukan
Melainkan perhatian dari seorang lain yang senantiasa
membayang
Memang tidak rutin seperti ibadah shalat
Atau acara bulanan seperti arisan
Namun, rasa-rasa ini adalah rasa ketika kita butuh perhatian
Dan ketika itu pula fitrah seseorang semakin terbuka
Menunjukkan rasanya kasih sayang, cinta, dan rindu merenda
Pada seseorang yang telah lama terpisah
Namun memendam memori kebahagiaan
Kebersamaan di masa lalu
Yang terus dan tak ingin terhenti
Meski ini semua tak pasti terjadi
Inilah kisah romansa yang tak istimewa
Namun, penuh dengan rasa dan asa
Semua pasti bergulir pada waktunya
Di saat kita memang sama sedang mementingkannya
Untuk sekadar melepas penat
Untuk sekadar membuang peluh dan gelisah
Karena meski hanya sekadar tatap aksara
Tetapi terasa sangat berarti
Dalam menyampaikan sinyal-sinyal kiasan
Kelembuatan hati yang senantiasa ingin terpancar
Dua sijoli muda yang tak tahu
Entah dimana ia akan berpangkal
Mereka masih punya banyak waktu
Untuk menentukan
Tuhan yang telah merajut rencana-Nya
Biarkan mereka terus mengalir
Larut dalam kebahagiaan dan kehidupan
Larut dalam suka mereka bercengkerama
Meski hanya sesaat tak terus-menerus
Tetapi buat mereka bahagia dan dekat
Buat mereka semakin bergairah
Melanjutkan perjalanannya kembali
Meraih mimpi-mimpinya lagi
Hingga suatu saatnya nanti
Rencana Baik itu pasti akan menghampiri
Yogyakarta 14 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar