Assalamualaikum wr.wb.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi cerita liburan
saya tanggal 1 Juli 2017 yang lalu di Grand Maerakaca Semarang. Pada awalnya
saya tertarik mengunjungi objek tersebut karena view hutan mangrove nya yang
masih alami. Tetapi ternyata Grand Maerakaca PRRPP (Pusat Rekreasi Promosi dan
Pembangunan) Semarang ini tidak hanya menyuguhkan keindahan hutan mangrove.
Tempat yang cukup luas ini merupakan lahan yang disiapkan khusus sebagai taman
mini Jawa Tengah. Jadi, tempat ini di desain khusus mulai dari layout tanahnya
(pemetakan tanah) yang sengaja diatur menyerupai bentuk provinsi Jawa Tengah.
Lalu, di dalamnya pun berisi berbagai anjungan sesuai banyaknya Kabupaten/Kota
di Jawa Tengah dengan penataan (penempatan berdasarkan posisi) yang mirip aslinya di lapangan. Di tiap
anjungan Kabupaten/Kota didirikan rumah adat dan bangunan atau miniatur khas
dari daerah tersebut. Contohnya Kabupaten Kudus dengan Masjid menaranya,
Kabupaten Salatiga dengan buayanya.
(foto di salah satu anjungan di PRPP Maerakaca)
Ketika sampai di depan pintu masuk PRPP saya dan keluarga yang sedari awal ingin mengunjungi
kawasan Mangrove langsung membaca peta area yang terpampang besar di dekat
pintu masuk. Kemudian kami mengikuti jalur yang sudah ditunjukkan dan langsung
menuju area Mangrove. Ternyata area mangrove in bukan wahana baru di Grand
Maerakaca PRPPP ini tetapi hal yang baru dari kawasan ekosistem mangrove adalah
pembuatan mangrove tracking di sebelah timur jembatan harapan. Adanya Mangrove
tracking sepanjang 135 meter membuat pengunjung dapat mengenal lebih dekat ekosistem
pemecah ombak alami ini. Tracking mangrove didesain dengan sederhana tetapi
menyimpan nilai estetika tersendiri sehingga tak heran spot ini menjadi andalan
tempat pemotretan dan selfie kawula
muda. Selain itu, ada juga paket untuk acara pre wedding atau pemotretan khusus
di kawasan mangrove ini.'
Tracking mangrove mengitari kawasan hutan Mangrove yang
diibaratkan sebagai miniatur kepulauan Karimun Jawa. Di sekitar kawasan
Mangrove juga menyewakan perahu sampan dan kapal motor agar pengunjung dapat
menjelajah lebih jauh kawasan Mangrove ini. Untuk menyewa perahu sampan Anda
dikenakan biaya Rp10.000,00 per orang. Perahu sampan kecil berkapasitas dua
orang sementara perahu sampan besar berkapasitas 4-6 orang. Apabila menggunakan
jasa pendayung maka Anda dikenakan biaya tambahan Rp10.000,00. Berfoto di atas perahu sampan sambil di diiringi
oleh pemandangan sejuk Mangrove menjadi hal yang menarik belakangan ini. Tak
suka mendayung, Anda juga dapat menikmati indahnya pemandangan alam dari
kepenatan kota dengan duduk-duduk santai di tepi dermaga atau menikmat hutan
mangrove dan laut lepas dari atas jembatan.
Keindahan alam yang sederhana ini patut diapresiasi dengan
menjaga lingkungannya tetap asri dan bersih. Sebagai pengunjung yang baik kita
tidak serta merta hanya menikmati tetapi juga berkewajiban menjaga dan
merawatnya. Dengan terus menjaga dan merawatnya maka akan lebih panjang, lebih
lama, dan lebih nyaman lagi bagi diri kita dan anak cucu kita untuk menikmati
pesonanya. Satu hal yang dapat ditambahkan dari objek wisata Grand Marakaca
PRPP Semarang terutawa di kawasan magrove yang tengah naik daun adalah
publikasi mengenai sisi edukasi dan pentingnya Mangrove bagi keseimbangan
ekosistem pantai. Adanya sisi edukasi ini akan menambah pengetahuan wisatawan
sehingga diharapkan mereka tidak hanya menikmati keindahan tetapi mendapat
tambahan informasi yang mendorong mereka untuk menjaga kelestarian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar