Hai Bloggerss..maaf sebeanrnya postingan ini sudah lama Early siapkan cumaa maaff selalu saja kelewatan menyisipkan ke blog ini..jadi baru kesampean di liburan akhir tahun ini. Semoga masih tetep ada manfaatnya yaa..terutama bagi yang mau coba SBMPTN 2017. SEMANGAATT :)
SBMPTN
(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan salah satu tes untuk
menembus PTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Pola SBMPTN mulai diberlakukan
sejak tahun 2013. Sebenarnya pola ini memiliki basic yang sama seperti halnya sebutan SNMPTN di tahun 2012,
SIPENMARU di tahun 1990-an, dan UMPTN di tahun 1990-an. SBMPTN sendiri hanya
untuk membedakan dengan sebutan SNMPTN mulai tahun 2013 itu. Hal ini dikarenakan
ketika tahun 2013 muncul sistem baru dalam penerimaan mahasiswa PTN secara undangan
(SNMPTN) itu. Sistem undangan atau SNMPTN ini membebaskan calon mahasiswa baru
dalam mengikuti tes. PTN lah yang langsung menunjuk siswa-siswa tertentu untuk
bisa langsung menduduki bangku kuliah yang tersedia. Sementara pola SBMPTN
mengharuskan siswa untuk beradu dalam suatu tes penjaringan dengan tipe soal
yang sudah mengalami standarisasi.
Penjelasan Umum
Nah,
kali ini kita akan mengulik lebih dalam tentang pola SBMPTN. Pola ini cukup
menarik dan menantang lantaran memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan.
Peserta yang diperbolehkan mengikuti SBMPTN adalah siswa SMA/SMK/MA/MAK yang
lulus di tahun penyelenggaraan serta siswa SMA/SMK/MA/MAK yang lulus dua tahun
sebelum tahun penyelenggaraan. Jadi, bisa terbayang kan berapa ratus ribu siswa-siswi
Indonesia yang beradu di pola ini. Setelah mengenai peserta kita akan membahas
tentang materi. Materi tes SBMPTN ini cukup berbeda dari UN. Materi tes secara
garis besar dibagi dua, yaitu Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD)-Saintek/Soshum.
Tes Kemampuan Akademik berisi Tes Kemampuan Verbal, Tes Kemampuan Figural, Tes
Kemampuan Numerikal, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Masing-masing komponen terdiri dari 15 soal. Sedangkan Tes Kemampuan Dasar-Saintek
terdiri dari empat komponen yakni Matematika IPA, Fisika, Kimia, Biologi untuk
Saintek sementara untuk Soshum berisi Sejarah, Sosiologi, Geografi, dan
Ekonomi. Jadi, total butir soal ada 160. Tetapi, jangan berambisi mengerjakan
semua soal karena sistem penilaian yang digunakan adalah penilaian dengan minus
untuk untuk soal yang terjawab salah. Sementara
soal yang terjawab benar mendapat poin 4 dan soal yang terjawab soal yang tidak
dijawab mendapat poin 0. Maka, jawablah soal yang kamu yakini jawabannya benar.
Strategi Menjawab Soal
Itu
tadi untuk komponen soalnya, lantas untuk isinya sendiri soal TKPA dinilai
lebih mudah dibanding soal TKD. Soal TKPA seperti soal untuk tes IQ. Soal ini cukup mudah dibanding soal TKD yang
penuh rumus dan hafalan karena lebih mengandalkan kecermatan, kemampuan
analitis, dan logika. Soal ini menjadi incaran peserta untuk banyak mencetak
poin. Jadi, usahakan ketika mengerjakan soal tipe ini kalian harus banyak
menjawab soal dengan keyakinan jawaban benar. Meskipun demikian, soal TKD tidak
boleh dilewatkan. Soal tipe ini tetap harus dikerjakan. Jika hanya mengerjakan soal
TKPA meski dengan skor tertinggi sekalipun tetapi tidak mengerjakan TKD maka
kemungkinan lolos menjadi sangat kecil atau bahkan tidak sama sekali. Hal ini
dikarenakan kelulusan SBMPTN ditentukan oleh skor kedua tipe tes ini. Kunci
dari lulusnya SBMPTN adalah kita bisa menjawab di setiap komponen tes dengan
keyakinan minimal benar satu. Misalnya pada tes TKPA kita harus mengerjakan
minimal 2 nomor untuk tiap-tiap komponen kemampuan verbal, kemampuan numerikal,
bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Semakin banyak kita menjawab yakin pada
tiap-tiap komponen soal baik TKPA maupun di TKD Saintek/Soshum maka kemungkinan
lolos atau menembus nilai minimal untuk masuk ke fakultas tertentu yang kita
pilih semakin besar.
Soal-soal
TKPA dan TKD ini harus sering-sering menjadi makanan latihan sehari-hari. Nah, akan lebih baik jika kita
terus berlatih rutin sebulan sebelum pelaksanaan SBMPTN dibanding menggunakan
sistem SKS atau hanya seminggu belajar sebelum hari H. Kunci untuk menguasai
soal-soal ini adalah berlatih continue,
seperti halnya ketika kita melaksanakan UN. Kita bisa memilih mengikuti
bimbingan belajar yang khusus untuk mempersiapkan SBMPTN atau berlatih secara
mandiri. Kedua usaha itu dapat berjalan baik apabila kita sungguh-sungguh dan
istiqamah menjalankannya. Bagi yang memilih berlatih secara mandiri harus juga
dibarengi dengan mengikuti berbagai try out baik yang diselenggarakan oleh
Lembaga Bimbingan Belajar maupun universitas dan fakultas. Hal ini sangat
diperlukan untuk mengetahui posisi dan kemampuan kamu dalam menaklukkan
soal-soal SBMPTN. Apakah kamu sudah memenuhi ketentuan skor minimum (passing grade) untuk memasuki jurusan
impianmu atau belum. Jika belum berlatih lah kembali, dan cermati lebih banyak
untuk bagian-bagain soal apa yang belum kamu kuasai. Nah, lebih baik pada
proses evaluasi ini kita memperhatikan jenis-jenis soal yang tergolong mudah
namun, ternyata kita masih kebingungan untuk mengerjakannya. Hal ini sangat
berpotensi merugikan kita dalam menambah skor jika kita tidak memperhatikan
soal-soal jenis ini. Lebih baik kita mengasah soal-soal yang diniliai publik
mudah (biasanya komponen soal di TKPA)
tetapi kita masih sulit mengerjakannya dibanding kita memusingkan diri untuk
menghafal beragam rumus yang masih sering terlupa (biasanya di komponen soal
TKD). Tetapi, ingat pula bahwa kita harus mengerjakan TKD dengan benar. Rumus
rumit boleh sejenak ditinggalkan, tetapi yang sudah ada dan sudah tersimpan di
memori jangan lantas dilupakan.
Seputar Passing Grade
Apabila
dalam try out-try out yang sering kita kerjakan masih saja menuai nilai yang
belum memuaskan atau belum menumbus passing grade jurusan impian, mulailah
untuk mencari alterhatif jurusan dan atau universitas lain. Pertimbangan yang
detail dan berat banyak dilakukan dalam proses ini. Kita perlu memikirkan
secara realistis dan tidak disertai ego yang mendalam. Pilihlah alternatif
jurusan lain yang masih kau minati atau tetap di urusan yang sama tetapi
univesitas berbeda. Semua itu disesuaikan kembali dengan skor-skor try out mu
apakah sudah bisa menembus passing grade jurusan alternatif mu atau belum.
Perlu diingat pula, passing grade itu
tidak serta merta benar. Jangan terlalu terfokus dengan passing grade, namun jangan pula acuh tak acuh terhadapnya. Sikapi
dan pahamilah passing grade-passing grade universitas dan fakultas dengan
bijaksana. Anggaplah passinggrade hanya sebagai tolak ukur kemampuanmu dalam
menembus jurusan yang kamu inginkan. Nah, cara menghitung skormu untuk
memperkirakan lolos tidaknya di passing grade adalah:
Contoh
passing grade Fakultas Kedoteran UGM= 50%
Maka
dari total saoal TKPA dan TKD yang berjumlah 90 soal+ 60 soal= 150 soal kalian harus menjawab benar 50% dari 150 Soal
itu. Dengan demikian kalian harus menjawab soal dengan benar sebanyak 75 soal.
Hal ini bukan berarti kalian hanya menjawab total 75 soal. Ingat bahwa 75 soal
itu harus diyakini benar. Sebaiknya jawablah lebih dari target passing grade
untuk berjaga-jaga apabila dalam 75 soal yang kalian jawab tersebut ada yang
salah (upaya preventif). Secara manual kita juga bisa menghitung passing grade
kita sendiri ketika berlatih secara mandiri dengan menggunakan rumus:
(4x
Jwbn Benar – Jwaban Salah)/6
Rumus
ini digunakan untuk setiap kompenen soal. Sebaiknya hitunglah jawaban benar dan
salah untuk masing-masing komponen soal baik di TKPA maupun di TKD lalu gunakan
rumus di atas.
Contoh
Dari
keseluruhan soal baik di TKPA dan TKD siswa A menjawab benar 70 soal dan salah
30 salah. Maka passing grade yang didapat:
{(4x70)
– 30}/6 = (280-30)/6
= 250/6
= 41,67
Biasanya
passing grade ini sering dinyatakan dalam persen atau memiliki satuan persen.
Jadi, secara umum passing grade siswa A ditulis 41,67%
Teknis Pelaksanaan
SBMPTN
dilakuakn hanya dalam satu hari dan tidak ada pelaksanaan susulan. Maka, usahakan
badan dan pikiran dalam keadaan prima. Sebaiknya tenangkan pikiran sehari atau
dua hari sebelum hari H pelaksanaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari stres
atau beban pikiran ketika hari H pelaksanaan. Penenangan pikrian juga bertujuan
untuk mengendapkan materi-materi yang sudah diterima ketika mengikuti bimbingan
atau ketika belajar mandiri. Satu hari sebelum pelaksanaan kita juga harus
melakukan cek lokasi tes. Pendaftaran SBMPTN yang dilakukan secara online
melalui web resmi www.sbmptn.ac.id
mengacak lokasi tes bagi setiap pendaftar. Tidak serta merta kita yang ingin
masuk jurusan peterankan akan ditempatkan di Fakultas Peternakan. Maka, kita
harus cek lokasi sesuai yang tertera di kartu peserta. Usahakan kita menemukan
tempat lokasi tes dengan tepat serta pastikan nama kita sudah tercantum di
daftar peserta SBMPTN yang tertempel di pintu atau jendela ruangan.
Pada hari H, bangunlah
lebih pagi, jangan sampai terlambat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa jalanan
yang akan dilalui menuju lokasi tes akan sangat padat. Tetap tenang dan fokus
melihat situasi ini, yakinlah jika kita sudah niat berangkat pagi maka kita tidak
akan terlambat. Tetap tenang, jangan tergesa-gesa saat berkendara. Manajemen
waktu sangat diperlukan pada hari H ini, mulai dari waktu keberangkatan,
kedatangan, dan saat mengerjakan soal nantinya. Ketika sudah sampai di lokasi
tes, segeralah menuju ruangan yang sudah kita cari satu hari sebelumnya itu. Jika
masih banyak peserta lain menunggu di luar ruangan, maka tetaplah menunggu dan
jangan memaksakan diri masuk ke ruangan. Kali ini kita harus belajar disiplin.
Waktu yang masih ada bisa digunakan untuk ke toilet, mempersiapkan peralatan
ujian yakni pensil 2B secukupnya, karet penghapus, dan rautan (sebaiknya tidak
dimasukkan ke dalam kotak pensil). Peserta ujian tidak diperkenankan membawa
papan ujian, sekalipun itu juga termasuk perlengkapan ujian. Tetapi, jangan
khawatir alas kertas ujianmu tidak rata, panitia sudah mempersiapkan kursi
beserta meja dengan baik. Jikalau kamu menemukan cacat pada mejamu kamu bisa
melaporkan ke panitia untuk diganti. Peserta ujian juga dilarang membawa
kertas-kertas dan dokumen lain selain yang dibutuhkan, sekalipun itu berupa
kertas kosong untuk corat-coret. Kita tidak perlu khawatir lagi, karena soal
ujian boleh dicoret-coret dan dibawa pulang. Satu lagi, peserta ujian tidak
diperkenankan memakai jam tangan. Namun, tetapkan tenang, karena penunjuk waktu
pengerjaan pasti diberikan secara jelas oleh panitia. Sudah ada penanda waktu
yang menunjukkan waktu pengerjaan sudah setengah jalan atau kurang 10 mennit.
Pokoknya, kita harus nurut dengan ketentuan-ketentuan yang sudah tercantum baik
di web maupun di kartu peserta . Oh, ya sembari menunggu pintu ruangan terbuka
lebih baik kita berdoa dan berdzikir dahulu untuk menenangkan pikiran. Boleh
juga kita menambah energi dengan minum susu atau camilan kecil. Kondisikan hati
dan pikiran dengan baik, dan jangan berpikir yang aneh-aneh.
Ketika
bel sudah berbunyi dan pintu ruangan sudah dibuka, petugas akan mempersilakan
kita masuk ruangan. Masuklah dengan tenang dan percaya diri, letakkan tas di
bagian depan ruangan. Segeralah mencari kursi sesuai nomor ujian, jika belum
ditemukan, panitia siap membantu kita. Ujian dilaksanakan dengan tenang dan sangat
menghargai peserta. Maka peserta patut pula mematuhi peraturan yang ada. Tim
panitia akan membagikan soal ketika semua sudah siap duduk di kursi masing- masing.
Layaknya ujian yang lain, kita tidak diperkenankan membuka soal sebelum
dipersilakan. Kita perlu menunggu aba-aba atau instruksi yang disampaikan
panitia, jangan main se-enaknya sendiri. Setelah ada instruksi barulah kita
bsia membuka soal. Tetapi tidak untuk dikerjakan melainkan dicek dahulu
kelengkapan dan kejelasan naskah dan tulisan soal. Usai pengecekan barulah
panitia memperbolehkan untuk mengerjakan soal. Ingat, berdoalah terlebih dahulu
dengan khsuyu’ dan kesungguhan hati sebelum mengerjakan soal.
Ketika
di tengah perngerjaan soal kita menemukan kesulitan, lebih baik lewati
soal-soal tersebut. Setelah cukup soal bisa kita kerjakan, cobalah untuk
mengoreksi atau mengulang kemballi barangkali ada soal lain yang ternyata sudah
kita bisa kerjakan. Namun jika merasa kurang waktu dalam mengerjakan komponen
soal lain, maka segeralah ambil alih perhatian ke komponen yang lain. Pikiran
tetap fokus dan jangan terburu-buru, pahami soal dengan teliti dan hati-hati. Pilihlah
jawaban yang kita yakini benar, atau mendekati benar. Hal ini dikarenakan pada
soal hitung-hitungan terkadang ada yang tidak tepat, namun ada pilihan yang
mendekati benar. Pilihlah option-option yang mendekati benar dengan
perhitungan. Soal SBMPTN menuntut logika sehingga tidak serta merta menyajikan
pilihan jawaban yang sama dengan textbox
pada umumnya.
Terakhir,
setelah menyelesaikan rangkaian tes, keluarlah dengan tenang dan yakini kamu
telah bisa menaklukkannya. Pilihan terakhir dalam proses penantian hasil adalah
tawakal dan berdoa untuk mengharap keridhaan-Nya. InsyaAllah jika usaha telah
dilakukan, doa tetap terus dijalankan dari awal hingga akhir dan tawakal
menyertai, maka Allah akan menjawabnya dengan baik. Sejenak jangan terlalu
ingat-ingat apa yang sudah kamu lingkari pada option jawaban, entah pilihannya,
soalnya, atau lainnya. Terkadang pikiran-pikiran kecil itu akan mengganggumu
dan membuatmu menjadi pesimis. Tugas kita selanjutnya hanyalah berdoa dan
tawakal..kita serahkanlah semua usaha yang telah kita lakukan kepada Yang Maha
Kuasa. Kalau sudah jodoh, fakultas dan universitas impian tidak akan
kemana-mana kok. Stay calm and keep Pray.
Jikalau
hasil tidak sesuai keinginan..yakinlan masih banyak jalan untuk sukses...masih
ada kesempatan di Ujian Mandiri dan tes-tes masuk di PTS lainnya. Tetap
semangat kuliah untuk cari ilmu dan menjadi berguna bagi sesama.
There is many way for success.
Ganbatte..buat
yang akan berjuang tahun depan. Siap tidak siap sebagus apapun prestasi dan
sekolahmu kamu harus pay attention
terhadap SBMPTN yang menyedeot perhatian ini.