CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 24 Desember 2016

Mengenal SBMPTN

Hai Bloggerss..maaf sebeanrnya postingan ini sudah lama Early siapkan cumaa maaff selalu saja kelewatan menyisipkan ke blog ini..jadi baru kesampean di liburan akhir tahun ini. Semoga masih tetep ada manfaatnya yaa..terutama bagi yang mau coba SBMPTN 2017. SEMANGAATT :)


SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan salah satu tes untuk menembus PTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Pola SBMPTN mulai diberlakukan sejak tahun 2013. Sebenarnya pola ini memiliki basic yang sama seperti halnya sebutan SNMPTN di tahun 2012, SIPENMARU di tahun 1990-an, dan UMPTN di tahun 1990-an. SBMPTN sendiri hanya untuk membedakan dengan sebutan SNMPTN mulai tahun 2013 itu. Hal ini dikarenakan ketika tahun 2013 muncul sistem baru dalam penerimaan mahasiswa PTN secara undangan (SNMPTN) itu. Sistem undangan atau SNMPTN ini membebaskan calon mahasiswa baru dalam mengikuti tes. PTN lah yang langsung menunjuk siswa-siswa tertentu untuk bisa langsung menduduki bangku kuliah yang tersedia. Sementara pola SBMPTN mengharuskan siswa untuk beradu dalam suatu tes penjaringan dengan tipe soal yang sudah mengalami standarisasi.                            

Penjelasan Umum
Nah, kali ini kita akan mengulik lebih dalam tentang pola SBMPTN. Pola ini cukup menarik dan menantang lantaran memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan. Peserta yang diperbolehkan mengikuti SBMPTN adalah siswa SMA/SMK/MA/MAK yang lulus di tahun penyelenggaraan serta siswa SMA/SMK/MA/MAK yang lulus dua tahun sebelum tahun penyelenggaraan. Jadi, bisa terbayang kan berapa ratus ribu siswa-siswi Indonesia yang beradu di pola ini. Setelah mengenai peserta kita akan membahas tentang materi. Materi tes SBMPTN ini cukup berbeda dari UN. Materi tes secara garis besar dibagi dua, yaitu Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA)  dan Tes Kemampuan Dasar (TKD)-Saintek/Soshum. Tes Kemampuan Akademik berisi Tes Kemampuan Verbal, Tes Kemampuan Figural, Tes Kemampuan Numerikal, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Masing-masing komponen terdiri dari 15 soal. Sedangkan Tes Kemampuan Dasar-Saintek terdiri dari empat komponen yakni Matematika IPA, Fisika, Kimia, Biologi untuk Saintek sementara untuk Soshum berisi Sejarah, Sosiologi, Geografi, dan Ekonomi. Jadi, total butir soal ada 160. Tetapi, jangan berambisi mengerjakan semua soal karena sistem penilaian yang digunakan adalah penilaian dengan minus untuk  untuk soal yang terjawab salah. Sementara soal yang terjawab benar mendapat poin 4 dan soal yang terjawab soal yang tidak dijawab mendapat poin 0. Maka, jawablah soal yang kamu yakini jawabannya benar.


Strategi Menjawab Soal

Itu tadi untuk komponen soalnya, lantas untuk isinya sendiri soal TKPA dinilai lebih mudah dibanding soal TKD. Soal TKPA seperti soal untuk tes IQ.  Soal ini cukup mudah dibanding soal TKD yang penuh rumus dan hafalan karena lebih mengandalkan kecermatan, kemampuan analitis, dan logika. Soal ini menjadi incaran peserta untuk banyak mencetak poin. Jadi, usahakan ketika mengerjakan soal tipe ini kalian harus banyak menjawab soal dengan keyakinan jawaban benar. Meskipun demikian, soal TKD tidak boleh dilewatkan. Soal tipe ini tetap harus dikerjakan. Jika hanya mengerjakan soal TKPA meski dengan skor tertinggi sekalipun tetapi tidak mengerjakan TKD maka kemungkinan lolos menjadi sangat kecil atau bahkan tidak sama sekali. Hal ini dikarenakan kelulusan SBMPTN ditentukan oleh skor kedua tipe tes ini. Kunci dari lulusnya SBMPTN adalah kita bisa menjawab di setiap komponen tes dengan keyakinan minimal benar satu. Misalnya pada tes TKPA kita harus mengerjakan minimal 2 nomor untuk tiap-tiap komponen kemampuan verbal, kemampuan numerikal, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Semakin banyak kita menjawab yakin pada tiap-tiap komponen soal baik TKPA maupun di TKD Saintek/Soshum maka kemungkinan lolos atau menembus nilai minimal untuk masuk ke fakultas tertentu yang kita pilih semakin besar.                     

 Soal-soal TKPA dan TKD ini harus sering-sering menjadi makanan  latihan sehari-hari. Nah, akan lebih baik jika kita terus berlatih rutin sebulan sebelum pelaksanaan SBMPTN dibanding menggunakan sistem SKS atau hanya seminggu belajar sebelum hari H. Kunci untuk menguasai soal-soal ini adalah berlatih continue, seperti halnya ketika kita melaksanakan UN. Kita bisa memilih mengikuti bimbingan belajar yang khusus untuk mempersiapkan SBMPTN atau berlatih secara mandiri. Kedua usaha itu dapat berjalan baik apabila kita sungguh-sungguh dan istiqamah menjalankannya. Bagi yang memilih berlatih secara mandiri harus juga dibarengi dengan mengikuti berbagai try out baik yang diselenggarakan oleh Lembaga Bimbingan Belajar maupun universitas dan fakultas. Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui posisi dan kemampuan kamu dalam menaklukkan soal-soal SBMPTN. Apakah kamu sudah memenuhi ketentuan skor minimum (passing grade) untuk memasuki jurusan impianmu atau belum. Jika belum berlatih lah kembali, dan cermati lebih banyak untuk bagian-bagain soal apa yang belum kamu kuasai. Nah, lebih baik pada proses evaluasi ini kita memperhatikan jenis-jenis soal yang tergolong mudah namun, ternyata kita masih kebingungan untuk mengerjakannya. Hal ini sangat berpotensi merugikan kita dalam menambah skor jika kita tidak memperhatikan soal-soal jenis ini. Lebih baik kita mengasah soal-soal yang diniliai publik mudah  (biasanya komponen soal di TKPA) tetapi kita masih sulit mengerjakannya dibanding kita memusingkan diri untuk menghafal beragam rumus yang masih sering terlupa (biasanya di komponen soal TKD). Tetapi, ingat pula bahwa kita harus mengerjakan TKD dengan benar. Rumus rumit boleh sejenak ditinggalkan, tetapi yang sudah ada dan sudah tersimpan di memori jangan lantas dilupakan.                       
Seputar Passing Grade
Apabila dalam try out-try out yang sering kita kerjakan masih saja menuai nilai yang belum memuaskan atau belum menumbus passing grade jurusan impian, mulailah untuk mencari alterhatif jurusan dan atau universitas lain. Pertimbangan yang detail dan berat banyak dilakukan dalam proses ini. Kita perlu memikirkan secara realistis dan tidak disertai ego yang mendalam. Pilihlah alternatif jurusan lain yang masih kau minati atau tetap di urusan yang sama tetapi univesitas berbeda. Semua itu disesuaikan kembali dengan skor-skor try out mu apakah sudah bisa menembus passing grade jurusan alternatif mu atau belum. Perlu diingat pula, passing grade itu tidak serta merta benar. Jangan terlalu terfokus dengan passing grade, namun jangan pula acuh tak acuh terhadapnya. Sikapi dan pahamilah passing grade-passing grade universitas dan fakultas dengan bijaksana. Anggaplah passinggrade hanya sebagai tolak ukur kemampuanmu dalam menembus jurusan yang kamu inginkan. Nah, cara menghitung skormu untuk memperkirakan lolos tidaknya di passing grade adalah:
Contoh passing grade Fakultas Kedoteran UGM= 50%
Maka dari total saoal TKPA dan TKD yang berjumlah 90 soal+ 60 soal= 150 soal  kalian harus menjawab benar 50% dari 150 Soal itu. Dengan demikian kalian harus menjawab soal dengan benar sebanyak 75 soal. Hal ini bukan berarti kalian hanya menjawab total 75 soal. Ingat bahwa 75 soal itu harus diyakini benar. Sebaiknya jawablah lebih dari target passing grade untuk berjaga-jaga apabila dalam 75 soal yang kalian jawab tersebut ada yang salah (upaya preventif). Secara manual kita juga bisa menghitung passing grade kita sendiri ketika berlatih secara mandiri dengan menggunakan rumus:
(4x Jwbn Benar – Jwaban Salah)/6
Rumus ini digunakan untuk setiap kompenen soal. Sebaiknya hitunglah jawaban benar dan salah untuk masing-masing komponen soal baik di TKPA maupun di TKD lalu gunakan rumus di atas.
Contoh
Dari keseluruhan soal baik di TKPA dan TKD siswa A menjawab benar 70 soal dan salah 30 salah. Maka passing grade yang didapat:
{(4x70) – 30}/6 =  (280-30)/6
                        = 250/6
                        =  41,67
Biasanya passing grade ini sering dinyatakan dalam persen atau memiliki satuan persen. Jadi, secara umum passing grade siswa A  ditulis 41,67%

 Teknis Pelaksanaan

SBMPTN dilakuakn hanya dalam satu hari dan tidak ada pelaksanaan susulan. Maka, usahakan badan dan pikiran dalam keadaan prima. Sebaiknya tenangkan pikiran sehari atau dua hari sebelum hari H pelaksanaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari stres atau beban pikiran ketika hari H pelaksanaan. Penenangan pikrian juga bertujuan untuk mengendapkan materi-materi yang sudah diterima ketika mengikuti bimbingan atau ketika belajar mandiri. Satu hari sebelum pelaksanaan kita juga harus melakukan cek lokasi tes. Pendaftaran SBMPTN yang dilakukan secara online melalui web resmi www.sbmptn.ac.id mengacak lokasi tes bagi setiap pendaftar. Tidak serta merta kita yang ingin masuk jurusan peterankan akan ditempatkan di Fakultas Peternakan. Maka, kita harus cek lokasi sesuai yang tertera di kartu peserta. Usahakan kita menemukan tempat lokasi tes dengan tepat serta pastikan nama kita sudah tercantum di daftar peserta SBMPTN yang tertempel di pintu atau jendela ruangan.                    
 Pada hari H, bangunlah lebih pagi, jangan sampai terlambat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa jalanan yang akan dilalui menuju lokasi tes akan sangat padat. Tetap tenang dan fokus melihat situasi ini, yakinlah jika kita sudah niat berangkat pagi maka kita tidak akan terlambat. Tetap tenang, jangan tergesa-gesa saat berkendara. Manajemen waktu sangat diperlukan pada hari H ini, mulai dari waktu keberangkatan, kedatangan, dan saat mengerjakan soal nantinya. Ketika sudah sampai di lokasi tes, segeralah menuju ruangan yang sudah kita cari satu hari sebelumnya itu. Jika masih banyak peserta lain menunggu di luar ruangan, maka tetaplah menunggu dan jangan memaksakan diri masuk ke ruangan. Kali ini kita harus belajar disiplin. Waktu yang masih ada bisa digunakan untuk ke toilet, mempersiapkan peralatan ujian yakni pensil 2B secukupnya, karet penghapus, dan rautan (sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam kotak pensil). Peserta ujian tidak diperkenankan membawa papan ujian, sekalipun itu juga termasuk perlengkapan ujian. Tetapi, jangan khawatir alas kertas ujianmu tidak rata, panitia sudah mempersiapkan kursi beserta meja dengan baik. Jikalau kamu menemukan cacat pada mejamu kamu bisa melaporkan ke panitia untuk diganti. Peserta ujian juga dilarang membawa kertas-kertas dan dokumen lain selain yang dibutuhkan, sekalipun itu berupa kertas kosong untuk corat-coret. Kita tidak perlu khawatir lagi, karena soal ujian boleh dicoret-coret dan dibawa pulang. Satu lagi, peserta ujian tidak diperkenankan memakai jam tangan. Namun, tetapkan tenang, karena penunjuk waktu pengerjaan pasti diberikan secara jelas oleh panitia. Sudah ada penanda waktu yang menunjukkan waktu pengerjaan sudah setengah jalan atau kurang 10 mennit. Pokoknya, kita harus nurut dengan ketentuan-ketentuan yang sudah tercantum baik di web maupun di kartu peserta . Oh, ya sembari menunggu pintu ruangan terbuka lebih baik kita berdoa dan berdzikir dahulu untuk menenangkan pikiran. Boleh juga kita menambah energi dengan minum susu atau camilan kecil. Kondisikan hati dan pikiran dengan baik, dan jangan berpikir yang aneh-aneh.                                                                           
Ketika bel sudah berbunyi dan pintu ruangan sudah dibuka, petugas akan mempersilakan kita masuk ruangan. Masuklah dengan tenang dan percaya diri, letakkan tas di bagian depan ruangan. Segeralah mencari kursi sesuai nomor ujian, jika belum ditemukan, panitia siap membantu kita. Ujian dilaksanakan dengan tenang dan sangat menghargai peserta. Maka peserta patut pula mematuhi peraturan yang ada. Tim panitia akan membagikan soal ketika semua sudah siap duduk di kursi masing- masing. Layaknya ujian yang lain, kita tidak diperkenankan membuka soal sebelum dipersilakan. Kita perlu menunggu aba-aba atau instruksi yang disampaikan panitia, jangan main se-enaknya sendiri. Setelah ada instruksi barulah kita bsia membuka soal. Tetapi tidak untuk dikerjakan melainkan dicek dahulu kelengkapan dan kejelasan naskah dan tulisan soal. Usai pengecekan barulah panitia memperbolehkan untuk mengerjakan soal. Ingat, berdoalah terlebih dahulu dengan khsuyu’ dan kesungguhan hati sebelum mengerjakan soal.                                                              
Ketika di tengah perngerjaan soal kita menemukan kesulitan, lebih baik lewati soal-soal tersebut. Setelah cukup soal bisa kita kerjakan, cobalah untuk mengoreksi atau mengulang kemballi barangkali ada soal lain yang ternyata sudah kita bisa kerjakan. Namun jika merasa kurang waktu dalam mengerjakan komponen soal lain, maka segeralah ambil alih perhatian ke komponen yang lain. Pikiran tetap fokus dan jangan terburu-buru, pahami soal dengan teliti dan hati-hati. Pilihlah jawaban yang kita yakini benar, atau mendekati benar. Hal ini dikarenakan pada soal hitung-hitungan terkadang ada yang tidak tepat, namun ada pilihan yang mendekati benar. Pilihlah option-option yang mendekati benar dengan perhitungan. Soal SBMPTN menuntut logika sehingga tidak serta merta menyajikan pilihan jawaban yang sama dengan textbox pada umumnya.                                                                          
Terakhir, setelah menyelesaikan rangkaian tes, keluarlah dengan tenang dan yakini kamu telah bisa menaklukkannya. Pilihan terakhir dalam proses penantian hasil adalah tawakal dan berdoa untuk mengharap keridhaan-Nya. InsyaAllah jika usaha telah dilakukan, doa tetap terus dijalankan dari awal hingga akhir dan tawakal menyertai, maka Allah akan menjawabnya dengan baik. Sejenak jangan terlalu ingat-ingat apa yang sudah kamu lingkari pada option jawaban, entah pilihannya, soalnya, atau lainnya. Terkadang pikiran-pikiran kecil itu akan mengganggumu dan membuatmu menjadi pesimis. Tugas kita selanjutnya hanyalah berdoa dan tawakal..kita serahkanlah semua usaha yang telah kita lakukan kepada Yang Maha Kuasa. Kalau sudah jodoh, fakultas dan universitas impian tidak akan kemana-mana kok. Stay calm and keep Pray.
Jikalau hasil tidak sesuai keinginan..yakinlan masih banyak jalan untuk sukses...masih ada kesempatan di Ujian Mandiri dan tes-tes masuk di PTS lainnya. Tetap semangat kuliah untuk cari ilmu dan menjadi berguna bagi sesama.  

There is many way for success.
Ganbatte..buat yang akan berjuang tahun depan. Siap tidak siap sebagus apapun prestasi dan sekolahmu kamu harus pay attention terhadap SBMPTN yang menyedeot perhatian ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar