Assalamualaikum wr.wb hai Bloggers Alhamdulillah kita
dipertemukan lagi di Bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini. Momment Ramadhan
adalah moment yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam dan masyarakat pada umumnya.
Pada bulan ini semua sektor kehidupan ikut berperan, bersama-sama mencoba
mengejar keberkahan yang Allah SWT janjikan. Namun, moment Ramadhan kali ini
harus disambut dengan berbeda. Yah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena
wabah virus corona dimana-mana. Meski demikian, di dalam sunyi masih harus
dijaga keistiqamahan dalam beribadah, berserah diri, juga penuh harapan dalam
doa agar kondisi dapat segera pulih kembali.
Dalam tulisan ini sebenarnya saya Cuma mau curhat aja
sekaligus mengingatkan diri sendiri agar tetap semangat mengisi hari-hari Ramadhan
dengan sama produktifnya seperti sebelumnya. Nuansa ramadhan yang semangat,
hangat, dan bersahabat. Semua orang saling berlomba menuju kebaikan dan
mengajak dalam kebaikan. Hal itu menjadi penyemangat sendiri tiap orang untuk
meningkatkan ibadah di bulan penuh berkah. Tetapi di tengah kondisi wabah yang
mengharuskan kita melakukan self-quarantine,
membuat kita berjaga jarak dengan yang lain, melakukan ibadah hanya dari rumah,
menyebabkan kondisi ibadah kita juga sekan tidak ada moodbooster nya kecuali apa yang memang biasa dilakukan oleh
keluarga di rumah. Padahal pada kondisi yang lalu kita dapat melakukan ibadah
lebih sebagai imbas pengaruh lingkungan atau nuansa ramdahan yang tercipta. Meski
demikian kita tidak boleh menyalahkan keadaan, percayalah bahwa semua ini sudah
diatur oleh Allah sang Maha Pengatur, percayalah bahwa ada hikmah di setiap
cobaan, dan wabah kvirus Corona ini adalah peringatan bagi setiap kalangan.
Barangsiapa yang bersabar dan menyikapinya dengan benar sungguh Allah akan menyiapkan
balasan hadiah yang tak terbayang. Wallahuallam bi shawwab.
Nah karena itu, Ramadhan di tengah kondis wabah adalah suatu
tantangan tersendiri bagi kaum mukminin wa mukminat. Iya, tantangan kaerna kita
harus bias beradaptasi dengan cara beribadah kita di Bulan Ramadhan agar tetap
khidmat, benar-benar memanfaatkan waktu dengan optimal, dan tidak terabwa arus
bermalas-masalan dalam kedok physical
distancing. Beberapa hal yang perlu saling kita jaga dalam keistiqamahan
beridabah dapat dimulai dari rajin sholat lima waktu tepat waktu. Hal ini bisa
langsung dibiasakan bahkan sebelum atau setelah ramdahan. Terlebih di masa
karantian ini, rutinitas harian ridak terlalu banyak menyita waktu, maka sholat
tepat waktu harus diutamakan. Cara ini sekaligus dapat membuat kita disiplin
dalam beribadah. Kedua adalah tetap sholat tarawih berjamaah dengan keluarga.
Meskipun sholat tarawih adalah shilat malam sunnah di Bulan Ramadhan, tapi
ingtalan keutmaan sholat tersebut untuk setiap malam nya sangat luar biasa.
Usahakanlah sholat sunnah muakad yang hanya bisa dijalankan satu tahun sekali
di bulan Ramadhan ini bisa dilaksanakan secara berjamaah, seperti sediaka kalanya
dimana setiap malam masjid-masjid tidak pernah sepi oleh jamaah. Ketiga adalah
saling memberi makanan ketiak berbuka, terutama bagi yang kurang mampu. Jika
baisanya ada jadwal pembagian takjil di masjid-masjid, mungkin cara tersebut
data diganti dengan langsung memberikan door to doot ke rumah-rumah. Meski
kurang efektif tetapi setidaknya kita tidak melewatkan pahala untuk saling
memberi makan berbuka, karena denagn harapan ridaha-Nya kita pun akan mendapat
pahala seperti pahala mereka yang berpuasa. Amalan ini juga cocok dilakukan
bahi kaum Hawa ketika sedang halangan untuk tidak berpuasa.
Keempat yakni dengan mendengarkan kajian online. Jika pada
bulan-bulan Ramadhan banyak sekali masjid menyelenggarkan pengajian untuk
berbagai kalangan, saat ini kajian tersebut diganti dengan sistem daring
melalui apliaksi seperti google meet, zoom, webex, atau live streaming youtube
dan instagram. Cara-cara online tersbeut agaknya menjadi terobosan bagi kita
agar tetap berlomba-lomba mencari taman surga Nya Allah, menambah bekal amal
dan ilmu agama kita di dunia. Meski dilakuakn dalam daring yang terkesan sangat
fleksibel dan mudah sekali hanya dengan modal gadget dan paket kuota internet,
tetapi kita tetap harus konsisten jika memang benar-benar mau mendengar. Hal ini
dikarenakan godaan aktivitas lain tentu banyak membuat kita lupa ada kajian
online. Karena tiadanya rutinitas dan aktivitas formal yang biasa dilakukan,
kita terkadang terlalu santai mengerjakan. Bahkan kita terlalu sering
teralihkan ke aktivitas lain yang mungkin kurang sejalan dengan semarak ibadah
Ramadhan yang biasa dijalankan. Nah, itulah tantangan beratnya, manajemen diri
kita harus lebih kuat dan ekstra terhadap godaan. Hal ini terjadi lantaran
godaan dapat tercipta bahkan dari rumah kita sendiri. Oleh karenanya pembagian
waktu antara urusan rumah dan ibdah kita tetap harus sejalan. Pembautan target-taregt
harian juga dapat dilakukan untuk menghindari kemalasan. Contoh yang sedehana adalah target tadarus Al-Quran. Meski
tadarusan bersama sudah tidak bias dilakukan lagi, tapi kita harus berani
melakuaknnay sendiri atau tarhet berkelompok secara konsisten. Tanggung jawab
dan kejujuran tiap-tiap individu perlu dilakukan dalam hal ini. Intinya jangan
sampai moment ramdahan di tengah pandemic menjadi disia-siakan ya Gaes, kita
tetap harus ekstra lebih semangat. Toh pada akhirnya, kita belajar untuk lebih “dewasa”
dalam beribadah, penuh kemandirian, tanggung jawab, dan komitmen untuk tetap
ingin Ramadhan meriah dengan Rahmat yang Allah SWT berikan. Aamiin
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q.ME
paling diminati di Indonesia, ::))
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile :d
Whatshapp : +85515373217 :* (f)