CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 27 April 2020

Ramadhan Daring


Assalamualaikum wr.wb hai Bloggers Alhamdulillah kita dipertemukan lagi di Bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini. Momment Ramadhan adalah moment yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam dan masyarakat pada umumnya. Pada bulan ini semua sektor kehidupan ikut berperan, bersama-sama mencoba mengejar keberkahan yang Allah SWT janjikan. Namun, moment Ramadhan kali ini harus disambut dengan berbeda. Yah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena wabah virus corona dimana-mana. Meski demikian, di dalam sunyi masih harus dijaga keistiqamahan dalam beribadah, berserah diri, juga penuh harapan dalam doa agar kondisi dapat segera pulih kembali.

Dalam tulisan ini sebenarnya saya Cuma mau curhat aja sekaligus mengingatkan diri sendiri agar tetap semangat mengisi hari-hari Ramadhan dengan sama produktifnya seperti sebelumnya. Nuansa ramadhan yang semangat, hangat, dan bersahabat. Semua orang saling berlomba menuju kebaikan dan mengajak dalam kebaikan. Hal itu menjadi penyemangat sendiri tiap orang untuk meningkatkan ibadah di bulan penuh berkah. Tetapi di tengah kondisi wabah yang mengharuskan kita melakukan self-quarantine, membuat kita berjaga jarak dengan yang lain, melakukan ibadah hanya dari rumah, menyebabkan kondisi ibadah kita juga sekan tidak ada moodbooster nya kecuali apa yang memang biasa dilakukan oleh keluarga di rumah. Padahal pada kondisi yang lalu kita dapat melakukan ibadah lebih sebagai imbas pengaruh lingkungan atau nuansa ramdahan yang tercipta. Meski demikian kita tidak boleh menyalahkan keadaan, percayalah bahwa semua ini sudah diatur oleh Allah sang Maha Pengatur, percayalah bahwa ada hikmah di setiap cobaan, dan wabah kvirus Corona ini adalah peringatan bagi setiap kalangan. Barangsiapa yang bersabar dan menyikapinya dengan benar sungguh Allah akan menyiapkan balasan hadiah yang tak terbayang. Wallahuallam bi shawwab.

Nah karena itu, Ramadhan di tengah kondis wabah adalah suatu tantangan tersendiri bagi kaum mukminin wa mukminat. Iya, tantangan kaerna kita harus bias beradaptasi dengan cara beribadah kita di Bulan Ramadhan agar tetap khidmat, benar-benar memanfaatkan waktu dengan optimal, dan tidak terabwa arus bermalas-masalan dalam kedok physical distancing. Beberapa hal yang perlu saling kita jaga dalam keistiqamahan beridabah dapat dimulai dari rajin sholat lima waktu tepat waktu. Hal ini bisa langsung dibiasakan bahkan sebelum atau setelah ramdahan. Terlebih di masa karantian ini, rutinitas harian ridak terlalu banyak menyita waktu, maka sholat tepat waktu harus diutamakan. Cara ini sekaligus dapat membuat kita disiplin dalam beribadah. Kedua adalah tetap sholat tarawih berjamaah dengan keluarga. Meskipun sholat tarawih adalah shilat malam sunnah di Bulan Ramadhan, tapi ingtalan keutmaan sholat tersebut untuk setiap malam nya sangat luar biasa. Usahakanlah sholat sunnah muakad yang hanya bisa dijalankan satu tahun sekali di bulan Ramadhan ini bisa dilaksanakan secara berjamaah, seperti sediaka kalanya dimana setiap malam masjid-masjid tidak pernah sepi oleh jamaah. Ketiga adalah saling memberi makanan ketiak berbuka, terutama bagi yang kurang mampu. Jika baisanya ada jadwal pembagian takjil di masjid-masjid, mungkin cara tersebut data diganti dengan langsung memberikan door to doot ke rumah-rumah. Meski kurang efektif tetapi setidaknya kita tidak melewatkan pahala untuk saling memberi makan berbuka, karena denagn harapan ridaha-Nya kita pun akan mendapat pahala seperti pahala mereka yang berpuasa. Amalan ini juga cocok dilakukan bahi kaum Hawa ketika sedang halangan untuk tidak berpuasa.


Keempat yakni dengan mendengarkan kajian online. Jika pada bulan-bulan Ramadhan banyak sekali masjid menyelenggarkan pengajian untuk berbagai kalangan, saat ini kajian tersebut diganti dengan sistem daring melalui apliaksi seperti google meet, zoom, webex, atau live streaming youtube dan instagram. Cara-cara online tersbeut agaknya menjadi terobosan bagi kita agar tetap berlomba-lomba mencari taman surga Nya Allah, menambah bekal amal dan ilmu agama kita di dunia. Meski dilakuakn dalam daring yang terkesan sangat fleksibel dan mudah sekali hanya dengan modal gadget dan paket kuota internet, tetapi kita tetap harus konsisten jika memang benar-benar mau mendengar. Hal ini dikarenakan godaan aktivitas lain tentu banyak membuat kita lupa ada kajian online. Karena tiadanya rutinitas dan aktivitas formal yang biasa dilakukan, kita terkadang terlalu santai mengerjakan. Bahkan kita terlalu sering teralihkan ke aktivitas lain yang mungkin kurang sejalan dengan semarak ibadah Ramadhan yang biasa dijalankan. Nah, itulah tantangan beratnya, manajemen diri kita harus lebih kuat dan ekstra terhadap godaan. Hal ini terjadi lantaran godaan dapat tercipta bahkan dari rumah kita sendiri. Oleh karenanya pembagian waktu antara urusan rumah dan ibdah kita tetap harus sejalan. Pembautan target-taregt harian juga dapat dilakukan untuk menghindari kemalasan. Contoh yang  sedehana adalah target tadarus Al-Quran. Meski tadarusan bersama sudah tidak bias dilakukan lagi, tapi kita harus berani melakuaknnay sendiri atau tarhet berkelompok secara konsisten. Tanggung jawab dan kejujuran tiap-tiap individu perlu dilakukan dalam hal ini. Intinya jangan sampai moment ramdahan di tengah pandemic menjadi disia-siakan ya Gaes, kita tetap harus ekstra lebih semangat. Toh pada akhirnya, kita belajar untuk lebih “dewasa” dalam beribadah, penuh kemandirian, tanggung jawab, dan komitmen untuk tetap ingin Ramadhan meriah dengan Rahmat yang Allah SWT berikan. Aamiin  

1 komentar:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q.ME
    paling diminati di Indonesia, ::))
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile :d
    Whatshapp : +85515373217 :* (f)

    BalasHapus