CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 10 Mei 2014

MENGAPA PERLU BELI KALAU SEBENARNYA KITA YANG PUNYAI


            Air mineral dalam kemasan sedang merajai pasar konsumen. Kita dapat melihat dari beragamnya merk yang tertempel pada botol-botol plastik tersebut. Air mineral yang notabene diambil dari sumber air pegunungan sudah jadi gaya hidup manusia masa kini. Mereka memilih praktis untuk membeli air mineral  yang mudah dijumpai di segala tempat. Manusia masa kini menganggap air mineral lebih mudah dan praktis didapatkan dibanding dengan air kran.

            Padahal kita tahu, air adalah kebutuhan utama manusia. Air dari segi ekonomi termasuk benda atau barang bebas. Benda bebas adalah benda yang tidak terbatas jumlahnya dan dapat diambil berapapun yang kita mau selagi barang itu masih tersedia tanpa adanya suatu pengorbanan tertentu untuk mendapatkannya. Air sebagai kebutuhan utama, oleh Tuhan dan Negara sudah dinyatakan sebagai hak manusia. Hal ini dibuktikan dengan banyak dan mudahnya akses untuk mendapatkan air, terutama di Indonesia yang memiliki hujan sepanjang tahun. Sehingga, secara tidak langsung sebenarnya air adalah benda yang setiap orang berhak miliki tanpa harus melakukan pengorbanan.  Oleh karena itu, sudah selayaknya kita bisa gratis dalam menikmati air.

            Jika kita membeli air mineral dengan harga tertentu, itu sama saja kita telah menghalangi diri kita untuk menerima hak. Kita justru mendapat kewajiban untuk membayar air yang kita beli. Padahal air sendiri, adalah kepunyaan kita. Mengapa kita perlu membeli benda yang kita miliki? Apakah itu justru melakukan hal yang tak berguna? karena kita mengeluarkan suatu biaya untuk membeli kepunyaan kita. Bukankah itu sudah melenceng dari asas ekonomi? Bukankah itu sama saja membodohi diri sendiri? Ya, kita tak menyadari bahwa sebenarnya kebiasaan kita dalam membeli air mineral dalam kemasan adalah perbuatan paling merugikan.

            Permasalahannya sekarang adalah, mengapa hal itu bisa terjadi pada diri kita? Mengapa kita terlalu percaya dengan air mineral? Itu sudah menjadi hal klasik pada sebuah perusahaan. Perusahaan menganggapnya sebagai company demand. Merekalah otak besar perubahan mindset berpikir manusia kebanyakan sekarang. Mereka bersikap keras mengeklaim bahwa air kran itu tidak bersih, air yang paling terjamin adalah air mineral dalam kemasan. Padahal kita sudah mengerti, air kran dapat lebih disterilkan dengan direbus. Usaha kecil perebusan sebenarnya telah mampu membunuh ribuan bakteri. Usaha tersebut juga mudah dan murah. Jika kita kalkulasikan biaya untuk merebus air kran menjadi air siap minum dengan biaya untuk membeli air minum dalam kemasan, maka dengan merebus sendiri air kran kita sudah banyak memberi keuntungan berkali lipat.

            Sedangkan usaha para perusahaan air mineral dalam menjernihkan airnya adalah usaha aerasi dan filtrasi yang tak terlalu jelasnya prosesnya. Aerasi adalah usaha memencarkan oksisen dalam air sehingga kandungan besi dan mangan dapat mengendap. Tetapi, cara ini belum sepenuhnya menjamin air mineral akan bersih. Penyebabnya adalah reaksi ini justru melibatkan zat-zat kimia yang kemungkinan juga berdampak pada kualiatas air mineral tersebut. Sedangkan,  dari segi iklan, perusahaan air mineral tersebut mengatakan bahwa air mereka bersumber dari mata air pegunungan. Tetapi, kita belum mendapat jaminan bahwa ucapan mereka benar, atau justru mereka hanya mengibaratkan kran sebagai mata air gunung. Para perusahaan air mineral telah lihai menakuti dan menjebak diri kita pada setiap pernyataan dan pengakuan mereka.


            Oleh karena itu, sebagai manusia bijak, kita selayaknya berpikir lebih mendalam lagi. Mengapa kita perlu berkorban pada sesuatu yang sudah kita terima dari Tuhan. Bukankah sebaiknya kita bersyukur atas karunia itu dengan menikmatinya. Kita harus dapat membedakan mana suatu kebutuhan membeli dengan mana hak untuk menerima. Jika kita dapat menyikapinya dengan bijak, ketahuilah ada banyak benda di dunia yang sesungguhnya sudah menjadi hak dan kepunyaaan kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar