CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 11 Mei 2014

KALIAN LUAR BIASA


            Selama 4 hari belajar dan bermain di sekolah kaca, saya serasa memiliki saudara-saudara baru. Mereka adalah teman-teman sesama calon kaca dan kakak-kakak Padakacarma. Kakak-kakak Padakacarma adalah mereka, para alumnus Kaca yang dengan sukarela membimbing dan mengajari kami, para calon Kaca #24. Kakak-kakak Padakacarma sangat rela mengorbankan waktu kuliah atau waktu belajarnya untuk membimbing kami, terutama untuk membaca serta mengoreksi tugas menulis kami. Meski tugas mereka banyak, sampai saat ini saya belum pernah mendengarkan mereka mengeluh. Saya sangat terkesan dengan sikap dan perilaku mereka yang terus ceria meski sebenarnya mereka memiliki banyak tanggungan.

            Kakak-kakak Padakacarma adalah orang-orang yang hangat dan bersahabat. Di setiap moment dan bahkan ketika kami mendapatkan materi, tawa mereka selalu saja mengusik pendengaran saya. Sebenarnya saya ingin tahu apa yang mereka tertawakan dan bicarakan. Namun, sikap mereka yang demikian sebenarnya kurang cocok jika terjadi di tengah adanya forum yang telah berlangsung. Menurut saya, selain mengganggu konsentrasi kami dalam memahami materi, tindakan kakak-kakak juga menyebabkan kami memiliki segudang tanda tanya tentang keasyikan apa yang sebenarnya kakak-kakak alami. Bahkan hal ini dapat membuat konsentrasi kami terpecah. Lebih ekstremnya, bagi saya pribadi hal ini secara tidak langsung memberikan image buruk. Alasannya tindakan kakak-kakak ini sebenarnya juga dirasa kurang sopan, apabila asyik sendiri di tengah kesibukan orang lain. Ini bisa dianalogikan dengan orang yang asyik sendiri berbisik dengan temannya ketika di tengah suatu diskusi.


            Tetapi persoalan tadi, tidaklah terlalu penting untuk dibicarakan lebih lanjut, yang penting kakak-kakak Padakacarma diharap dapat memiliki batasan ketika bercanda di tengah suatu forum orang lain. Terlepas dari hal tersebut, kakak-kakak Padakacarma sangat ramah dan interaktif dalam mengisi materi. Terutama untuk Kak Lynda dan Kak Dita yang saya anggap sebagai “guru utama” pada sekolah Kaca ini. Sistem belajar yang mereka buat sangat baik. Mereka menerima setiap masukan dan pendapat kami. Merekapun berusaha memberikan materi dengan semudah-mudahnya untuk kami terima dan pahami. Meskipun mereka sebagAi pengajar kami, tetapi dari cara mereka mengajar, Kak Lynda dan Kak Dita tidak memandang kamu sebagai muridnya, melainkan teman belajar. Kami dijadikan teman belajar sekaligus teman diskusi yang paling interaktif. Bahkan mereka pun juga merasa  mendapatkan ide dan pemahaman baru dari kami, sebagaimana kamipun juga memperoleh wawasan baru dari mereka.

            Untuk keseluruhan kakak-kakak Kaca, saya belum memahami sifat-sifat mereka. Namun, dari kacamata saya mereka adalah orang yang baik-baik, dalam arti mereka tidak melakukan perbuatan di luar norma dan susila. Namun, yang sedikit saya herankan ada beberapa kakak yang mampu menggunakan pendekatan berbeda terhadap kami para calon Kaca #24. Kakak yang saya maksud salah satunya adalah Kak Desti. Yap, Kakak yang memiliki nama lengkap Immaculata Desti Aryani, saya anggap memiliki dua cara berbeda dalam berkomunikasi. Ketika Kak Desti sedang membuka acara maupun memimpin ice breaking yakni acara santai yang berupa game atau gerak badan di hadapan kami, dia sangat terlihat ceria, humoris, konyol, dan banyak tawa. Tetapi, ketika menjadi pemandu saya, Kak Desti berubah menjadi Kak Desti yang tegas dan berwibawa. Kak Desti menjadi seorang formal yang melepas jiwa humornya. Kak Desti menjelaskan tidak hanya berdasar dari teori tetapi juga memberikan sudut pandang bagi kami terutama “anak asuhnya” (kelompok 2 ) untuk berpikir terbuka dan luas lagi. Namun, terkadang keseriusan Kak Desti ketika membimbing saya, membuat saya merasa terlalu dikakukan atau kasarnya bisa dibilang “atos”. Tetapi, itu mungkin hanya perspektif saya saja, dan perasaan saya saja. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung. Namun, ini yang sesungguhnya saya rasakan selama kegiatan 4 hari di sekolah Kaca bersama Kak Desti. Saya berharap Kakak bisa selalu menjadi pendamping yang baik bagi calon-calon Kaca selanjutnya.


            Demikian ulasan saya mengenai kakak-kakak Padakacarma yang menemani kegiatan sekolah Kaca selama 4 hari ini. Saya berterimakasih atas apa yang kakak-kakak berikan. Entah itu dari segi materi, canda, nasehat, dan apapun yang membuat kami menjadi semakin kuat dan mantap menjadi anggota Kaca. Saya pribadi juga meminta maaf apabila dalam 4 hari ini, saya membuat kesalahan dan tidak mengenakkan hati kakak-kakak. Semoga kesehatan, kelancaran, dan karunia Tuhan selalu membersamai kakak-kakak Padakacarma. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar