Sekolah kaca
dimulai sejak tahun 2006. Sekolah Kaca adalah suatu acara yang diselenggarkan
sebagai tindak lanjut dalam mempersiapkan anggota Kaca. Di dalam Sekolah Kaca
diajarkan banyak hal terkait keterampilan tulis menulis. Keterampilan
tulis menulis ini bisa berupa keterampilan dalam mengembangkan ide
tulisan maupun keterampilan mengolah tulisan. Contohnya adalah kemampuan kita
dalam menemukan ide menarik untuk ditulis. Selain itu, juga kemampuan dalam
mengemas tulisan kita supaya nyaman dibaca. Sekolah Kaca diselenggarakan dalam
rangka mendekatkan antara calon kaca dengan anggota kaca sebelumnya. Di dalam
sekolah Kaca tidak hanya diikuti oleh calon kaca saja tetapi ada kakak-kakak
alumni yang siap berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Meskipun
sekolah kaca merupakan bentuk acara positif yang bermanfaat khususnya bagi kita
yang tertarik dalam bidang menulis, namun, hal itu masih menyisakan banyak
tanya. Pasalnya kegiatan sekolah kaca yang diselenggarakan saat hari sekolah
dan berlangsung dari sore hingga malam hari, membuat beberapa teman merasa
lelah. Mereka harus segera menghadiri sekolah kaca pada sore hari tepat pukul
16.00 WIB dan pulang sekitar pukul 18.00 WIB. Semua itu belum ditambah dengan
tugas deadline tiap malam yang sudah harus dikirim paling lambat pukul 23.59
WIB.
Di sekolah
kaca juga memiliki aturan yang singkat namun ketat. Aturan tersebut yaitu
datang tepat waktu, perhatikan dan tanyakan, dilarang main gadget, dan terakhir
kerjakan semua tugas. Aturan tersebut dibuat agar para peserta fokus dengan
materi yang disampaikan. Selain itu, kepatuhan pada aturan juga dapat menjadi
tolak ukur penilaian. Karena pada sekolah kaca sendiri juga dilakukan suatu
penilaian kepada calon kaca.
Ketika
menjalani Sekolah Kaca dengan mematuhi aturan yang ada, pihak Kaca bersikap
secara professional. Mereka tidak mau mencampurkan urusan tiap-tiap individu
dengan tugas yang telah mereka berikan. Para peserta khususnya calon kaca
diharapkan bisa selalu menyesuaikan keadaan dan berpikir dewasa. Manajemen
waktu, adanya acara mendadak, atau bahkan kepentingan-kepentingan lain harus
diatur sendiri oleh tiap-tiap individu. Secara tidak langsung hal tersebut
mengajari para calon kaca dalam membuat dan mematuhi komitmen. Mereka harus
bisa bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan berani mengambil konsekuensi
dari tindakan yang mereka lakukan.
Menurut
pendapat teman-teman setelah mengikuti Sekolah Kaca, hal yang dirasakan pertama
adalah rasa capai karena tidak biasanya memiliki rutinitas malam. Kedua adalah
bagaimana memenuhi deadline dan
membagi waktu belajar. Masalah-masalah tersebut memang terjadi karena diri kita
yang belum terbiasa. Tetapi, apabila kita sudah biasa menghadapinya maka kita
akan mampu mengatur waktu dan prioritas kita dengan baik. Kita pun akhirnya
dapat menikmati rasa capai itu dengan hati yang tetap gembira.
Seperti yang diungkapkan Kak Desty bahwa rasa
capai yang ia rasakan ketika Sekolah Kaca bukan menjadi beban. Tetapi rasa
capai itu menjadi “award” bagi dirinya. Rasa capai yang Kak Desty rasakan juga
dianggap tidak terlalu berarti, karena rasa capai tersebut ia dapatkan setelah
ia melakukan kegiatan-kegiatan yang ia sukai selama Sekolah Kaca. Jadi,
menurutnya tidak masalah capai asalkan hati bahagia dan puas.
Oleh karena
itu, dalam menjalani Sekolah Kaca diperlukan kesiapan fisik dan mental. Seperti
yang dikemukakan Anfazha calon Kaca #24, ketika menjalani Sekolah Kaca jangan
terlalu memikirkan capai dan beban-bebannya. Jika hal tersebut terlalu
dipikirkan, akan membut semangat kendor. Namun, hal yang perlu kita perhatikan adalah
bagaimana kita dapat menjalaninya dengan menyenangkan dan tidak membuatnya
menjadi beban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar