CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 03 Juli 2014

SELEKSI AFS-YES TAHAP 2 CHAPTER YOGYAKARTA TAHUN 2014

       Alhamdulillah akhirnya saya berhasil lolos dalam seleksi AFS/YES Tahap 1. Maka selanjutnya, saya harus mengikuti seleksi tahap 2. Seleksi ini diselenggarakan tanggal 17 Mei 2014, bertempat di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Peserta yang lolos untuk mengikuti seleksi ini berjumlah 81 orang. Seleksi ini diselenggarakan dalam 2 batch, yakni batch pagi dan batch siang. Batch pagi dimulai pukul 07.00 WIB dan batch siang dimulai pukul 12.00 WIB. Pada seleksi ini akan ada dua sesi, kedua sesi tersebut berupa wawancara. Wawancara pertama adalah wawancara mengenai kepribadian sedangkan wawancara kedua adalah wawancara Bahasa Inggris. Namun, urutan untuk setiap peserta bisa berubah.
       Acara dimulai dengan membentuk kelompok besar, kemudian saling memperkenalkan diri secara santai. Pembukaan dipandu oleh kakak-kakak returnee AFS/YES. Mereka juga nantinya akan bercerita seputar AFS/YES serta pengalaman merek adi Negara tujuan. Di sela-sela mereka bercerita akan ada satu sampai tiga orang yang dipanggil secara acak menuju ruang wawancara. Saat itu, saya adalah orang yang pertama kali ditunjuk pada seleksi kedua di batch siang. Hati saya sedikit berdebar namun saya tetap mengumpulkan kepercayaan diri dan optimis. Saya langsung ditempatkan pada bagian wawancara tentang kepriabdian. Wawancara ini menggunakan Bahasa Indonesia, dan pewawancara berasal dari alumni AFS/YES yang sudah senior.
     Sebelum masuk ke ruangan, ada seorang kakak returnee yang menjadi pemandu kita untuk memlangkah menuju ruangan. Diharapkan kita tetap berlalu sopan dan menjaga attitude di depan dewan juri sekaligus pewawancara. Di dalam ruangan ayang sudah sangat steril dan super tenang ada 3 oarang dewan juri yang siap menanyai saya saat itu. Tahap wawancara diawali dengan perkenalan diri saya secara singkat kepada dewan juri tersebut. Kemudian acara-acara ngorbol santai secara tidak langusng terjadi., Setelah perkenalan singkat tersebut secara tak langsung salah satu juri mengambil alih pembicaraan. Saya ditanyai berbagai macam hal terutama yang berkaitan dnegan latar belakang diri dan kehidupan saya. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dnegan adanya. Saya ceritakan semua hal yang memang terkait pada diri saya.
    Kemudian di tengah wawancara juri lain juga menyambangi saya dengan beberapa pertanyaan. Menurut saya pertanyaan dari juri laki-laki tersebut terkesan lebih serius. Namun, hal demikian tidak kemudian menyulut emosi saya. Saat itu saya benar-benar diahruskan untuk berpikir tenang, cepat, tanggap, dan tepat. Jawaban yang saya lontarkan tidak serta merta diiyakan atau dianggap ebanr. Pertanyaan masih tetap terus dikejar oleh beliau dnegan kritis dan sedikit menjurus. Kemduian juri ketiga yang lebih sedikit santai dan cenderung tidak terlalu memberikan pertanyaan berat atau serius. Juri tersebut hanya menanyak tentang hasil-hasil karya menulis dan pemikiran dalam tulisan saya. Tak terasa sekitar 30 menit, wawancara kepribadian tersebut selesai ditadnai dengan tepuk tangan ketiga juri tersebut. Saat itu saya berharap akan dikategorikan sebagi seorang yang berhasil menaklukkan wawancara tersebut.

     Saya kembali ke tempat berkumpul semau peserta batch siang. Tak berapa laam kemudian saya dipanggil kembali untuk mengikuti sesi wawancara Bahasa Inggris. Berdasarkan cerita dari kakak-kakak returnee seleksi Bahasa Inggris belum menjadi jaminan akan lolos pada tahap berikutnya. Jadi, tidak semua anak yang jago berbahasa inggris dan punya TOEFL tinggi akan lolos seleksi. Kakak-kakak returnee juga menuturkan bahwa wawancara Bahasa Inggris hanya untuk mengukur kemampuan berbahasa inggris kita. Namun, sama sekali bukan menjadi tolak ukur pasti tidaknya akan lolos seleksi. Oleh karena itu, diharapkan para peserta baik yang bisa atau belum terlalu bisa berbahasa inggris tetap mengikuti kegiatan ini dengan baik. Jangan ada yang meremehkan dan jangan pula ada yang merasa terlalu minder.
     Pada sesi wawancara Bahasa Inggris, saya tetap menjaga ketenangan pikiran dan perasaan. Bahasa Inggris saya memang saya akui belum baik. Namun, setidaknya saya akan tetap berusaha dan memahami maksud perkataan dan pertanyaan kakak-kakak. Pewawancara kali ini datang dari  dua kakak-kakak returnee yang masih fresh graduate atau yang masih kuliah. Sehingga wawancara bisa berlangsung lebih santai dibanding wawancara tentang kepribadian. Seperti biasa di awal wawancara saya diperintahkan untuk memperkenalkan diri. Setelah itu pertanyaan dan pernyataan silih berganti menghampiri saya. Pertanyaan yang disodorkan memang sedikit lebih ringan dibanding ketika wawancara sebelumnya. Kami pun diharapkan untuk menjawab dengan jujru sesuasi pikiran kami. BAgi kakak-kakak tidak ada jawaban benar dan salah. Selain itu, kakak-kaka juga tidak akan menilai jalan pikiran kita, melainkan akan menilai bagaimana bahasa inggris kita, bagaimana kosa kata inggris kita, dan sebagainya.
      Kesulitan saya ketika mengikuti wawancara bahasa inggris adalah ketika mencari kata-kata yang sesuai dan mengingat kosa kata yang tepat. Terkadang saya memang lupa mendadak, atau bingung jika maksud ini harus menggunakan kata apa. Sontak saat itu, saya berhati-hati dan pelan-pelan untuk menjawab pertanyaan. Ketenangan pikiran masih terjaga, beruntung kakak-kakak returnee sabar menanti jawaban saya. Selain itu mereka juga paham maksud perkataan saya. Apabila kakak-kakak masih merasa bingung dengan pronouncuation saya maka saya  speeling  nya untuk lebih memudahkan untuk mengetahui arti kata yang saya ucapkan. Meski ada halangan-halangan tersebut, namun saya tetap berusaha terlihat semangat, yakin, dan tentunya percaya diri. Modal itulah yang sebenarnya menjadi penilaian utama dalam wawancara ini. Bahasa Inggris perlu tetapi kemauan berusaha, semangat, dan percaya diri akan lebih penting dalam mengasah kemampuan bahasa inggris kita yang akan terus berkembang. Oleh karena itu, yakinlah dengan kemampuan diri, terus berusaha, smenagat, dan hadapilah smeua dnegan senyuman dan keyakinan.


Sampai jumpa pada artikel berikutnya ......di seleksi AFS-YES TAHAP 3 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar