Korea sudah tak asing lagi di telinga kita bahkan di telinga masyarakat dunia. Negara yang sudah dibilang negara maju (teruatama dari Indonesia). Dan sedang dalam tahap Kondisi Lepas Landas sejajar dengan Singapura. Korea memberikan sentuhan khas dan memukau bagi dunia. Mungkin yang lebih terlihat adalah bidang hiburan dari hadirnya K-Pop dan Gangnam Style. Tapi tak hanya itu saja. Pamor Korea melonjak bukan dari segi hiburan tapi dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Bayangkan saja dampak dari K-Pop dan Gangnam style membuat bidang-bidang lain menjadi semakin maju. Sejak demam Korea menjamur, begitu banyak manusia yang semakin tertarik dan ingin tahu Korea secara dekat. Hanya berawal dari suka sama artisnya mereka juga menjadi tertarik dengan negaranya. Alhasil selama 2 tahun belakangan ini wisatawan mancanegara melonjak pesat. Bahkan para pelajar yang melanjutkan studi di Korea naik lebih dari 2 kali lipat. Para pelajar yang ingin melajutkan studi ke Korea sebagian besar karena tertarik budaya Korea, dan karena mereka juga ada yang terkena demam Korea itu. Terlepas dari itu, Korea yang sudah jadi Negara Maju ini punya banyak segudang teladan yang perlu dicontoh oleh kita-kita. Dan terpenting lagi, menyukai K-Pop, menyukai Korea pasti ada hikmah dan manfaatnya yang perlu kita tiru di kehidupan kita.
Ada satu kisah, jadi ada seorang cewek yang tergila-gila sama K-Pop saking nge-fans nya banget dia jadi berambisi untuk melanjutkan kuliahnya di Korea. Dan keberuntungan pun akhirnya dia dapatkan, dia bisa ngelanjutin kuliah di Korea, dia belajar banyak hal di sana. Dia meniru budaya Korea yang serba disiplin dan sangat cermat. Korea sangat menghargai budaya dalam negerinya sendiri. Jadi, meskipun globalisasi telah melanda dan Korea termasuk dari ikon tersebut, negara itu tetap bisa mencerminkan ke"lokal"annya. Satu lagi, dari kisah gadis itu, dia bisa meniru kebiasaaan baik dari idola K-Popnya. Dia yang awalnya nggak suka makan sayur, melihat idolanya yang suka makan sayur, dia jadi tergerak hatinya meniru sang idola. Alhasil dia juga jadi suka makan sayur. Dia yang dulu nggak bisa manage time dengan baik, setelah hidup di Korea dia jadi terbiasa akan sistem kehidupan yang menuntutnya bergerak cepat dan taat pada schedule yang telah direncana. Di sana dia menemukan banyak hal yang ingin dia tiru untuk perubahan dirinya lebih baik. Pengalamannya selama studi di Korea sangat berkesan baginya, dan membuat dirinya untuk berubah, berevolusi dengan baik, sebaik dan secepat yang Korea lakukan.
Nah, itu salah satu kisah yang menjadikan Korea sebagai teladan, kalau banyak anak negeri yang belajar dan hidup di luar negeri. Seharusnya mereka bisa meniru dan menerapkan kebiasaan hidup (yg baik) selama di negara orang untuk dilakukan juga di negaranya. Karena sesungguhnya, jika kita hidup di negara orang terlebih negara-negara maju, pastilah ada nilai yang bisa kita ambil, ilmu, dan teladan yang bisa kita contoh untuk memperbaiki diri kita. Selanjutnya jika sikap, sifat, dan kebiasaan baik di negeri orang masih tetap kita lakukan di negeri sendiri, lama kelamaan hal tersebut juga bisa diikuti oleh orang-orang di sekeliling kita. Jika orang di sekeliling kita sudah punya kebiasaan baik itu, maka orang-orang lain juga akan mengikutinya, meskipun itu tidak cepat. Jadi, bermafaat kan, pengalaman kita saat hidup di luar negeri?
Nah, ternyata untuk berubah dari kebiasaan (buruk) memang perlu hidayah (dari diri sendiri) dan perlu waktu juga. Kalau diri kita udah bisa berubah ke lebih baik bukan suatu kemustahilan membuat orang-orang di sekeliling kita akan berubah menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar