CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 19 Januari 2013

Terbelenggu


Aku bagai anjing penjaga, hanya jadi menjaga bukan piaran tuannya
Sebebas-bebasnya yang telah diberikan rasanya aku tidak bisa menikmatinya
Bahkan segala fasilitas yang kumiliki rasanya tiada habis aku menggerutuinya
Memang tak layaklah diriku bersikap konyol seperti ini
Melewati batas tanpa pikir diujung kendali
Aku terasa sempit dan menyempitkan animasi
Hilang dari kelapangan dan kesenjangan
Aku terasa sesak melewati lebarnya pintu penjuru
Menyebrangi luasnya sungai atau menapaki jalan turun
Seperti terasa berat padahal mustahil kukatakan sukar
Siapakah yang mengikat diriku ini, siapa yang membekukan pikirku ini?
Hanya masalah itu kah? Hanya karena penantian akhir itukah aku seperti ini
Atau hanya karena persiapannya lah
Aku terlalu penuh dijejali dengan persaingan, nilai, angka, dan segala yang bisa dihitung
Aku merasa keberhasilah itu karena tingginya nilai
Karena besarnya angka atau dari segi materi yang terlihat semata.
Bukan itu salah! Barulah ayah-ibuku berkata, dan nasehat-nasehat guruku mulai tertata
Oh, rupanya tiada deras lagi aku memikirkan itu
Maka tolong siramilah aku dengan kesejukan air hujan
Yang menerpa membasuh wajahku
Menyadarkakanku, memperingatkanku apalagi yang kucari di dunia ini
Selain kebahagian, kedamaian, dan cinta
Dan sesungguhnya aku lebih dari cukup merasakan itu
Hanya saja aku yang tidak bisa menikmatinya
Karena kalbuku seakan tertutup dari kasih sayang oleh orang-orang yang berada di sekelilingku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar