Di bawah matahari
Aku berlari
Hari-hari masa muda
Jalan milik kamu
Terbentang lurus dan terus memanjang
Angin yang sesaat bersama dengan lebur
Memori jauh
di sana
Tidak ingin kalah dari siapapun
Dengan siapakah diriku telah saling
bersaing
Pertama kali saya mendengar lagu ini,
sudah terbayang makna yang inspiratif dan memotivasiku. Bait-bait dari lagu ini
penuh dengan majas dan pesan tersirat. Lagu berbahasa Jepang yang sudah
diartikan ke Bahasa Indonesia ini tidak membuang ungkapan-ungkapannya yang
masih asli terjemahan Jepang. Dengan demikian, jika kita menafasirkan secara
lateral lagu ini, mungkin agak terkesan kurang nyambung/”mbingungi” . Tapi
setelah kamu dengar berulang-ulang mungkin kamu akan mulai paham akan ungkapan-ungkapan
atau idiom tafsiaran dari orang-orang Jepang. Menurut saya idiom itu agak
terkesan ekstrem karena terkadang disela-sela ungkapan konotatif yang digunakan
diselipkan pesan yang bermakna denotative. Atau kadang dalam pesan yang
sebetulnya bermakna denotative disampaikan dengan makna konotatif. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa penggunaan makna konotatif oleh orang jepang masih banyak
dipakai dengan menggunakan majas yang mungkin sudah dianggap kuno atau ungkapan
yang berlebih. Hal itu bisa menjadi ciri bagi lagu tafsiran jepang yang sarat
makna konotatif dibanding lagu-lagu Indonesia yang kebanyakan hanya berlirik
lugas atau hanya menggunakan majas perbandingan saja.
Terlepas dari penggunaan majas yang
dianggap kuno atau makna konotatif, lagu-lagu tafsiran Jepang menjadi lebih
bernilai sastra meskipun itu termasuk lagu modern, seperti lagu Bokuno Sakura
ini. Selain itu lagu-lagu tafsiran Jepang menurut pandangan saya menmberikan
suatu pesan yang dinilai tersirat atau bisa diartikan ganda tetapi bukan ambigu.
Jadi meskipun lagu berjudul cinta atau lebih membahas masalah cinta. Tetapi di
dalam kandungan lagunya masih bisa diambil pesan moril yang tidak hanya
diaplikasikan dalam cinta tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu
lirik lagu tafsiran jepang membuahkan pesan yang global dan bukan pasaran. Jadi
di setiap lagunya tidak hanya menungkapkan satu pesan yang diulang terus
menerus pada liriknya. Tetapi, pesan itu lebih banyak dikembangkan sehingga
memunculkan pesan-pesan lagi yang bisa saling terkait dan diterpkaan dalam
kehidupan. Dan yang sudah banyak saya temui, ternyata pesan-pesan yang
terkadung bukan hanya saja global dan dapat diterapkah dalam kehidupan tetapi
pesan itu juga mengandung unsur motivasi jika kita gali lebih dalam.
Nah, makna yang saya temukan dari
bait pertama lagu Bokuno Sakura ini adalah menunjukkan kehidupan remaja di
sekolah. Bisa digambarkan bahwa masa-masa muda harus diajalani dengan giat
dilihat dari kalimat //aku berlari//hari-hari masa muda// Mendegar lirik itu
saja saya sudah memikirkan jauh, bahwa saya yang berumur muda ini harus lebih
giat mengejar cita-cita dan apa yang saya impikan. Selanjutnya dilihat dari
lirik//jalan milik kamu// terbentang lurus/dan terus memanjang// saya bisa
memakanai bahwa remaja masih memiliki banyak kesempatan yang masih terbentang
luas dan akan memanjang oleh karena itu kita harus “berlari” atau giat untuk
meraihnya. Nah. Dilihat dari beberapa larik ini kita sudah menemui beberapa
pesan yang jika disambungkan menjadi saling terkait dan bermakna kuat.
Kemudian jika kita meneliti kembali lirik //tidak ingin kalah dari siapapun//dengan siapakah/diriku/telah saling bersaing//. Di sini kita memperoleh pesan/makna lagi yang agak berbeda dari pesan yang sudah kita dapat sebelumnya. Menurut saya, lirik tak ingin kalah dari siapapun bermakna remaja yang sedang giat giatnya mengejar atau meraih setiap kesempatan yang datang pada dirinya merasa sangat bermabius sehingga ada kata tidak ingin kalah dari siapapun. Karena remaja yang tengah berkeadaan demikian merasa dirinya harus menang dan harus bisa memenuhi kesempatan-kesempatan itu. Tetapi lirik selanjutnya “dengan siapakah diriku relah saling bersaing” lirik itu menggambarkan remaja yang berambisius memenangkan setiap kesempatan yang datang pada dirinya bingung sendiri siapa yang akan menjadi acuannya atau jadi pandangannya karena dia sudah merasa yang akan memenangkan setiap kesempatan yang datang pada dirinya. Jadi dari bait pertama ini sudah bisa diambil 3 pesan yang jika digandengkan akan bermakna, bahwa kita sebagai remaja harus giat meniti masa muda kita, karena di masa muda ini masih banyak kesempatan dan peluang yang akan menanti kita untuk terus berkarya dan berprestasi, selain itu dalam suasana kita yang telah giat perlu adanya suatu ambisi untuk keoptimisan kita menggapai semua kesempatan yang ada di sekitar kita. Tetapi, keambisusan kita juga perlu diajaga agar kita memiliki acuan untuk memandang ke depan dan tidak beranggapan diri kita yang selalu memenangkan kesempatan itu. Karena di sekitar kita masih banyak orang lain yang juga sama-sama berambisi seperti kita.
Kemudian jika kita meneliti kembali lirik //tidak ingin kalah dari siapapun//dengan siapakah/diriku/telah saling bersaing//. Di sini kita memperoleh pesan/makna lagi yang agak berbeda dari pesan yang sudah kita dapat sebelumnya. Menurut saya, lirik tak ingin kalah dari siapapun bermakna remaja yang sedang giat giatnya mengejar atau meraih setiap kesempatan yang datang pada dirinya merasa sangat bermabius sehingga ada kata tidak ingin kalah dari siapapun. Karena remaja yang tengah berkeadaan demikian merasa dirinya harus menang dan harus bisa memenuhi kesempatan-kesempatan itu. Tetapi lirik selanjutnya “dengan siapakah diriku relah saling bersaing” lirik itu menggambarkan remaja yang berambisius memenangkan setiap kesempatan yang datang pada dirinya bingung sendiri siapa yang akan menjadi acuannya atau jadi pandangannya karena dia sudah merasa yang akan memenangkan setiap kesempatan yang datang pada dirinya. Jadi dari bait pertama ini sudah bisa diambil 3 pesan yang jika digandengkan akan bermakna, bahwa kita sebagai remaja harus giat meniti masa muda kita, karena di masa muda ini masih banyak kesempatan dan peluang yang akan menanti kita untuk terus berkarya dan berprestasi, selain itu dalam suasana kita yang telah giat perlu adanya suatu ambisi untuk keoptimisan kita menggapai semua kesempatan yang ada di sekitar kita. Tetapi, keambisusan kita juga perlu diajaga agar kita memiliki acuan untuk memandang ke depan dan tidak beranggapan diri kita yang selalu memenangkan kesempatan itu. Karena di sekitar kita masih banyak orang lain yang juga sama-sama berambisi seperti kita.
early tolong follow blogku dong,, kmu dah aku follow ==>http://dmustikawati.blogspot.com/
BalasHapussudah saya follow :)
HapusMenurut saya, lagu ini mempunyai 3 latar waktu, 5 latar tempat, dan 2 dimensi yang bebbeda.
BalasHapusSaya tambahkan, mungkin kebanyaan musisi Indonesia sekarang menganggap majas itu kuno.
Musisi jadoel seperti Chrisye, masih menggunakan majas pada lagunya Lilin-Lilin Kecil.
Sedangkan salah satu lagu Cherrybelle, sebagai contoh, pada kalimat pertamanya : ''Jangan pernah kau merasa sendiri'', namun sepanjang lagu itu tidak ada hubungannya dengan kesendirian yang diobati.
Jangankan bermajas, buat lirik yang nyambung saja tidak bisa.
Hehe, emangnya kayak saya bisa aja yah.... hahaha.... MAJU TERUS MUSIK INDONESIA ! ! ! (Walaupun dibantu dari Jepang).
setuju..buat musik indonesia lebih berbobot dan bermoral, terimakasih tmbhannya. bisa bantu follow juga blog saya? hehehe
BalasHapusmakasih