CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 19 Januari 2013

Foto Narsis Jadi Ajang Berekspresi


“Yuk, foto dulu yuk” begitu biasa ajakan para remaja kalau lagi di tempat tempat special. Nggak usah di tempat special deh, di rumah aja kalau lagi depan cermin pasti udah siap bergaya sok imut dan manis gitu. Ya, nggak usah diketawain deh kalau remaja putri lagi beraksi bak foto model. Yang ada mungkin mereka akan langsung nge-upload fotonya di Facebook dan Twitter. Dalam semenit, 2 menit banyak jempol yang langsung nge-klik foto itu. Betapa bahagianya si pemilik foto.

Ya, kebiasaan itu udah banyak di kalangan kita-kita ya teman. Foto Narsis itu ada bagusnya dan tidaknya juga. Kalau anak cowok ngejek kita yang lagi foto narsis, cuekin aja. Anggap mereka belum tentu berekspresi dan percaya diri seperti kita. Kalau kita lagi foto narsis, kita bener-bener bebas bermimik kayak apa. Tanpa takut, lihat muka kita yang aneh kalau sedang berekspresi seperti itu. Kita benar-benar bebas menuangkan eskperesi dalam mimik wajah kita. Sebenarnya hal itu sah-sah saja ya, karena dengan kita lebih percaya diri berekspresi kita juga bisa percaya diri di depan orang lain. Dengan kita percaya diri nge-upload foto-foto kita seharusnya kita juga makin percaya diri kalau disuruh presentasi di depan umum. Itu salah satu sisi baik yang bisa diambil dari kebiasaan kita yang suka foto narsis. Kalau, di jejaring sosial udah eksis sama fotonya yang unyu-unyu seharusnya di depan umum juga nggak malu dong ya…kan wajah kita juga udah tersebar di jejaring sosial itu. Jadi, juga harus lebih percaya diri kalau di depan umum. Jangan sampai percaya dirinya lewat foto aja dan kenyataanya masih malu-malu gitu. Kita harus bisa membuktikan percaya diri di sosial media, percaya diri juga di depan umum.

Sisi positif kedua, kita secara tidak langsung bisa sambil belajar berakting. Meskipun hanya mimik muka, atau dari gerak tubuh yang visual saja. Kita seolah ikut belajar gimana memposisikan badan yang baik saat di suasana atau tempat seperti itu. Kita juga belajar gimana cara bergaya atau berekspresi yang baik saat suasananya tengah begitu. Mungkin, bagi sebagian orang itu cuma hal biasa saja, dan pasti semua orang bisa melakukan. Tapi, jangan heran lho, masih banyak di sekitar kita yang nggak tahu kondisi saat difoto. Atau malah pasang muka datar padahal suasananya lagi seru, kan nggak lucu. Atau mungkin ada yang lebih berlebihan berekspresinya jadi terkesan gimana gitu. Nah, hal-hal itu juga perlu kita perhatikan, kita nggak mau kan mengabadikan moment dengan ekspresi foto yang nggak ngenaki atau jadi kurang berkesan. Nah, teman orang yang biasanya mengejek kita saat tengah foto kita narsis belum tentu punya kemampuan berekspresi yang baik dan benar kalau lagi difoto. Mungkin dia tidak terlalu PD waktu difoto jadi ngelihat kita yang PD foto narsis mereka ngiri deh. Atau mungkin, mereka mau mencoba seperti kita. Tetapi, karena mereka pada dasarnya kurang biasa berfoto, alhasil ekspresi muka mereka saat di foto masih terlihat kaku gitu. Meskipun mereka berniat atau mencoba berfoto dengan ekspresi bebas seperti kita. Cuma ya itu, karena mereka kurang biasa foto-foto bebas gitu, jadi hasil foto mereka ketika mencoba berfoto bebas masih seperti terlihat mimik datar seperti orang foto untuk kartu pelajar atau KTP gitu. Jadi, setidaknya dengan kita berfoto narsis atau berfoto bebas ekspresi kita jadi lebih pandai bergaya dan berekspresi kalau difoto. Secara tidak langsung, hal itu juga bisa menumbuhkan bakat atau kemampuan di bidang foto model. Kalau, kita pintar berekspresinya dan tepat mengeskpresikan di suasana yang ada kita bisa melatih dan mengembangkannya lagi untuk menjadi foto model yang baik.


Selain dampak positifnya, ada pula dampak negatif foto narsis. Sebenarnya dampak negatif itu terkadang timbul karena perasaan saja, atau karena mood kita yang lagi nggak enak sama seseorang. Biasanya hal itu muncul dengan demikian. Terkadang, kita berpikiran orang yang foto narsis, ya orang yang cantik-cantik aja, yang bodynya bagus, kulitnya putih mulus. Biasanya kita lebih berpandangan begitu, lalu timbulah sifat iri hati terhadap yang punya kelebihan seperti itu. Lantas, kita jadi nggak PD karena nggak berkriteria seperti itu. Terus, kita jadi malu foto-foto. Soalnya pasti kita berpendapat foto kita bakal kurang diperhatikan teman-teman atau kurang banyak yang nge-like. Kadang, kalau kondisinya seperti itu, kita jadi malu dan ogah foto-foto lagi. Kita merasa seakan dikucilkan dari pergaulan social media (halah).

Seharusnya hal itu tidak boleh terjadi. Hendaknya kita juga saling menghargai foto-foto teman yang lainnya. Semua orang berhak berekspresi dan berhak pula menyebarkannya. Tidak ada larangan orang yang berfoto dan nge-upload fotonya harus orang-orang yang cantik atau ganteng aja. Semuanya memiliki kedudukan sama untuk mengekspresikan diri dan menyebarkannya di social media. Jadi, nggak perlu takut atau malu. Urusan banyak yang suka atau enggak, nantilah. Yang, penting kita udah berani unjuk diri dengan percaya diri nge -upload foto kita (hehehe). Dan terpenting juga, foto yang kita sebarkan itu tidak berbau porno dan SARA. Lebih bermanfaat lagi kalau foto kita juga mengandung pesan-pesan moral. Sehingga, yang melihat tidak hanya terhibur akan ekspresi kita tetapi juga tergerak untuk melaksanakan pesan yang terdapat di foto kita baik secara implisit maupun eksplisit.

Satu hal lagi yang diperhatikan saat foto narsis, yaitu keadaan saat kita berfoto. Jangan sampai di suasana-susana resmi muncul tuh gaya narsis kita. Mungkin kurang sopan dilihat karena tempatnya tidak tepat. Kita harus bisa memilah kapan dan dimana saat tepat kita untuk menyalurkan ekspresi narsis kita. Jangan sampai juga orang di sekitar kita terganggu dengan kegiatan narsis kita. Karena jika kita berfoto di saat orang lain teganggu akan kegiatan kita itu, terkadang hasilnya kurang bagus atau memuaskan. Karena seakan kita juga terpaksa atau terburu-buru untuk berfoto.

So, teman-teman nggak usah malu-malu atau gagap lagi kalau difoto. Karena pada dasarnya berfoto itu mengungkapkan ekspresi kita. Jadi, PD aja lagi. Selagi foto kita bernada positif dan membangun, selagi foto kita nggak nyinggung orang lain. Dan tentunya selagi kita masih muda. Entar kalau sudah tua nggak lucu lagi deh kalau mau foto-foto narsis (hehehe) :P  Jadi tunjukkan ekspresimu lewat foto kreatifmu (hehehe) :D

2 komentar: