CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 23 Juni 2014

Makna Lirik Lagu River JKT 48 Part-1

Halo teman-teman kali ini aku mau nge-post lagi nih tentang makna lirik lagu JKT 48. Kalau beberapa bulan dulu pernah vakum, nah sekarang aku kasih deh buat kalian, makna lirik lagu  River JKT 48. Lagu ini berkesan banget menurutku. Soalnya bagiku, lagu ini kayak infus di waktu aku lagi nggak semangat/down. Pokoknya kalau perasaanku lagi nggak enak gitu, aku bisa puter lagu ini 5 kali lebih dalam sehari. Itu bisa lebih buat ringan pikiranku, dan buat recharge semangatku lagi, kalau mimpi-mimpi kita itu masih bisa diraih.
Berikut ulasannya, selamat membaca dan menikmati isinya!

Majulah ke depan! (Got it!)
Janganlah berhenti! (Got it!)
Tujuan tempat matahari terbit
Ayo langkah di jalan harapan
Penghalang adalah River! River! River!
Dan yang membentang River!
Takdirnya River! River! River!
Akan diuji River!

Pada bait pertama ini, tempo sudah terasa cepat, hawa energik pada lagu sudah mulai terasa. Dari awalan intro, sudah menunjukkan bahwa lagu ini adalah lagu semangat. Tapi, mungkin belum bisa berpikir semangat apa yang akan digambarkan. Di lihat dari kalimat //Tujuan tempat matahari terbit//Ayo langkah di jalan harapan//, mengisyaraktkan bahwa kita harus maju ke depan, melangkah ke sebuah tempat yang diidamkan. Dalam hal ini kelompok JKT 48 menggambarkan dengan matahari terbit sebagai penunjuk negeri matahari terbit atau Jepang yang menjadi  tujuan mereka untuk bisa lolos menjadi anggota resmi JKT 48. Namun, Untuk penafsiran pendengar, matahari terbit itu bisa diibaratkan pada suatu tempat/waktu/peristiwa yang kita cita-citakan. //Ayo langkah di jalan harapan// menunjukkan bahwa dalam mencapai tempat yang kita inginkan itu kita perlu melangkah pada jalur yang benar, pada jalan harapan yang akan menunutun kita menuju tempat yang kita impikan tersebut.

Kemudian, pada kalimat// penghalang adalah River!River!River!// mengungkapkan bahwa yang kita ketahui river yakni sungai merupakan sebuah pembatas antara tempat satu dengat tempat lainnya. Maka itulah yang disebut penghalang kita dalam menapaki sebuah impian. Dalam menjalani suatu proses menuju kesuksesan pasti kita menemukan suatu penghambat. Maka pada lagu ini  penghambat itu digambarkan dengan sungai. Sungai yang membentang, memisahkan antara satu tempat atau satu proses dengan proses selanjutnya. Kemudian pada setiap river (penghambat) itulah menjadi ujian bagi kita, adanya penghambat (river) adalah seuatu kehendak Tuhan yang terjadi pada kita. Semua itu akan menguji diri kita seberapa kuat dan keraskah usaha kita utnuk meraih mimpi-mimpi.


Buanglah keraguanmu!
Tunjukkan nyalimu!
Jangan ragu!
S'karang juga
Satu langkah maju!
Believe yourself!

Pada bait kedua, kata-ata peneymangat mulai nampak. //Buanglah keraguanmu//Tunjukkanlah nyalimu//Jangan ragu// itu merupakan kalimat-kalimat perintah yang berhubungan dengan penghambat atau river yang kita temukan pada bait pertama tadi. Jadi di sini, kata-kata penyemangat itu dimaksudkan agar kita tidak ragu-ragu apabila menghadapi suatu penghambat/rintangan. Kita tetap harus maju, berani dan yakin dengan diri sendiri bahwa kita bisa menaklukkan rintangan/penghambat tersebut.

Ayo maju!
Majulah ke depan!
Sebrangi sungai!! Ho! Ho! Ho! Ho!

Di sini nampak, pada kalimat //sebrangi sungai// menunjukkan bahwa kita diperintahkan untuk menghadapi penghambat itu.

Mimpi itu selalu
Terlihatnya jauh
Dan jaraknya terasa tidak tercapai
Batu di bawah kaki
Ayo, ambilah satu
Jadilah nekad dan coba lemparkan
!

Bait ketiga sedikit out dengan tema awal. Namun, perbincangan mengenai mimpi di bait ini akan terlihat jelas hubungan pada bait-bait selanjutnya.  Pada bait ini mimpi diibaratkan sebagai suatu benda yang jauh, terasa hanya angan dan tak mungkin dicapai, diraih, atau didapatkan. Namun pada filosofi //batu di bawah kaki// ayo ambilah satu//jadilah nekat dan coba lemparkan// menunujukkan bahwa suatu batu adalah suatu keinginan atau suatu usaha yang  perlu kita beranikan untuk dilakukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar